Tambun, Demokratis
Pembangunan stadion bertaraf internasional di Desa Setiamekar, Tambun Selatan, menggunakan anggaran dari dari APBN senilai Rp 2 miliar di atas tanah kas desa (TKD) Desa Setiamekar seluas dua hektar disambut antusias oleh masyarakat.
Kepala Desa H Suryadi SH bersama istri tercinta Hj Nunung HS SE dan Kaur Pemerintahan Handoko serta didampingi oleh wartawan Demokratis melakukan peninjauan pembangunan stadion tersebut, Rabu (21/4/2021).
Pengamatan Demokratis, lapangan bola bertaraf internasional itu kini sedang ditanami rumput Zoysia Matrella yang khusus didatangkan dari luar negeri. Sedangkan tenaga kerja didatangkan dari Tasikmalaya khusus untuk penanaman rumput lapangan bola seperti di Stadion Cisayong, Tasikmalaya, yang dikomandoi oleh mandor Edy Munawarman.
Ketika bincang-bincang dengan Edy Munawarman, jumlah pekerja khusus yang menanam rumput lapangan bola itu berjumlah 10 orang. Edy dengan terbuka mengatakan bahwa harga per meternya rumput Zoysia Matrella itu seharga Rp 90 ribu itupun sudah termasuk upah pekerja dan perawatan lapangan selama enam bulan.
“Mengenai upah atau gaji pekerja sudah satu paket dengan harga rumput per meter Rp 90 ribu, dan termasuk perawatan selama enam bulan,” ujarnya seraya menambahkan bahwa lapangan bola ini enam bulan kedepan sudah bisa difungsikan untuk bermain sepakbola.
Perlu diketahui, kata Edy, bahwa lapangan bola di Setiamekar Tambun Selatan ini tidak berbeda dengan lapangan bola di Cisayong. “Kami juga yang menanami rumputnya. Jadi kami sebagai pengadaan rumput saja,” ucap Edy Munawarman.
Sementara Kepala Desa Setiamekar, Tambun Selatan, saat meninjau lapangan tak berbeda dengan keterangan sebelumnya, bahwa bulan November atau Desember mendatang lapangan bola tersebut akan di-launching. “Bulan November atau Desember lapangan ini di-launching,” kata H Suryadi SH yang juga diamini oleh Handoko.
Sekolah SMK
Sementara SMK yang berada di atas TKD itu, hingga saat ini belum diketahui apakah ada kontribusinya ke desa atau tidak. “Hingga kini apa kontribusi SMK yang berdiri di atas tanah kas desa itu belum jelas,” ucap sumber Demokratis yang tak mau disebut namanya.
Kepada Demokratis sumber tersebut mengatakan, SMK itu bisa dibangun di atas TKD karena perintah anggota dewan, namun ia tidak mau menyebut nama anggota dewan maupun dari partai apa.
Sejumlah warga masyarakat Desa Setiamekar, Tambun Selatan, merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Setiamekar atas dibangunnya lapangan bola bertaraf internasional di Desa Setiamekar tersebut.
“Tentu masyarakat di Desa Setiamekar menyambut baik pembangunan lapangan bola bertaraf internasional di desa kita ini, dan bisa mengembangkan persepakbolaan yang selalu digemari oleh warga masyarakat Desa Setiamekar, bahkan digemari oleh dunia,” pungkasnya. (Juanda Sipahutar)