Tangerang, Demokratis
Para petani di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang mengeluh. Pasalnya, lahan pertanian mereka mulai longsor terkena dampak galian tanah di kawasan itu.
Rainun seorang mengatakan, puluhan hektare sawah yang lokasinya berdekatan dengan galian tanah itu terancam longsor.
“Apalagi sekarang musim penghujan, hal ini berpotensi menyebabkan longsor,” katanya, Minggu (25/10/2020).
Sejumlah lahan pertanian warga saat ini juga mulai terlihat retak-retak. Bahkan, ada yang tanah pertaniannya berjatuhan ke lubang-lubang galian tanah yang kedalamannya mencapai 15 meter.
“Saya kasihan sama warga sini, mereka datang ke pihak Desa Klebet, tapi tidak ada tanggapan. Kami tidak tahu harus minta tolong kemana lagi,” keluh Rainun.
Di sisi lain, meskih pihak Satpol PP telah melarang aktifitas galian tanah di desa itu, nyatanya alat berat galian tanah masuk beroperasi seperti biasa.
Hal ini juga diakui warga setempat. “Iya masih beroperasi, hari ini juga,” kata Rainun.
Sementara, saat dihubungi melalui WhatsApp-nya, Kepala Desa Klebet, Aang Kholid tidak memberi komentar detail soal keluhan warganya.
Saat ditanya, apa tanggapannya terkait keluhan petani yang sawahnya longsor akibat galian tanah, sang Kades hanya menjawab singkat, “Nanti dicek sama-sama, bang. Kita duduk bareng cari solusinya.” (Albert/Red/Demo)Â