Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Launching Rumahku Istanaku Dalam Wadah TIC Untuk Membangun Interior Kota Tasikmalaya dan Juara di Jabar

Kira Tasikmalaya, Demokratis

Launching Rumahku Istanaku merupakan awal kebangkitan dari pusat interior di Kota Tasikmalaya. Maka itu kami membentuk Tasikmalaya Interior Community (TIC) sebagai wadah komunitas, karena interior belum ada komunitasnya dan ingin bersinergi antara TIC dengan pemerintah baik segi permodalan maupun pemasaran yang selama ini kurang diperhatikan. Dengan adanya Rumahku Istanaku dan TIC ini bisa mengambil project-project besar nantinya. Hotel-hotel besar berbintang di Kota Tasikmalaya yang membuat projectnya orang luar kota seperti Jakarta, Medan dlsb, dan yang bekerja justru orang Leuwianyar yang ada di Kota Tasikmalaya ini. Hadirnya TIC ini diharapkan dirinya akan memberikan project ini free kepada pihak TIC dengan tujuan membangun interior Kota Tasikmalaya dan menjadi juara di Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Direktur Rumahku Istanaku Felix Gideon pada awak media usai pembukaan Tasik Interior Community (TIC) yang berlokasi di Jl. RE. Martadinata No. 131-133 Kota Tasikmalaya, Selasa (22/2/2022).

Felix Gideon, Direktur Rumahku Istanaku. Foto-foto: Demokratis/Eddinsyah

Menurut Felix, pihaknya lebih menekankan interior kearifan lokal dan tidak berbau American Style, Eropa Style, Scandinavian Style atau ke Jepang-Jepangan dlsb. Justru akan diarahkan kepada TIC beserta produk Taco agar mempunyai ciri khas Tasikmalaya dengan melibatkan pakar budaya, apalagi di Kota Tasikmalaya ini ada memiliki bangunan ‘Julang Ngapak’.

“Kita akan belajar dan melengkapi serta kembangkan dan bersinergi dengan Pemerintah Kota. Kami siap diarahkan untuk menjadikan Kota Tasikmalaya menjadi Kota Budaya, Wisata dan Kota Juara Interior di Jawa Barat bahkan Juara di Indonesia,” ungkapnya.

Dibukanya Rumahku Istanaku, lanjut dia, prospeknya sangat menjanjikan untuk Kota Tasikmalaya ini dalam hal interior, karena diakuinya cafe-cafe di sini yang merancang dan membuatnya orang dari luar kota, sementara orang Tasikmalayanya sendiri hanya kebagian tukang kerjanya saja.

“Kita semua punya kemampuan. Ayo kita tingkatkan dan sebagai putra Tasikmalaya selama saya masih hidup, saya ingin perjuangkan semua untuk Kota Tasikmalaya ini,” tandasnya. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles