Oleh Juanda Sipahutar Wartawan Demokratis
Beberapa pekan terahir ini virus corona (Covid-19) kian mengganas di Indonesia. Beberapa warga masyarakat telah terpapar bahkan telah menewaskan orang akibat virus corona tersebut. Maka pemerintah maupun pemimpin Negara Kesatuan RI, Joko Widodo tidak putus-putusnya mengajak masyarakat agar tetap semangat dan jangan panik dan waspada maupun menghimbau selalu menjauhkan kerumunan atau menjaga jarak dari orang lainnya berkisar 1 meter atau lebih. Karena sangat berpotensi penularan virus corona itu jika jarak ngumpul berekatan cepat menular.
Kemudian Presiden berkali-kali mengumkan supaya mengisolasi diri di rumah untuk menghindari virus corona tersebut. “Maka kita lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Namun masih banyak pertanyaan soal kedisplinan masyarakat di negeri ini. Masih saja sebagian warga masyarakat kurang menanggapi himbauan pemerintah maupun himbauan Presiden Jokowi beberapa hal larangan itu. Boleh kita tengok dan kita simak berita-berita di TV swasta. Tempat hiburan maupun acara-acara pesta pernikahan masih saja ada dilakukan di tengah-tengah gentingnya wabah virus corona pembunuh nyawa manusia ini.
Hanya sebagai masukan saja jika seorang telah terjangkit virus corona itu pasti penularannya cepat kepada orang lain. Kita ketahui bahwa virus corona di Indonesia sudah kian meningkat secara signifikan. Hari Selasa (24/3) ini sudah 59 orang telah meninggal. Sementara yang sudah terinfeksi positif virus corona 579 orang. Potret buram ini menggambarkan bahwa wabah virus corona ini benar-benar tidak ada kompromi siapapun dilibasnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya virus yang mematikan itu di beberapa daerah telah melakukan penyemprotan disinfektan. Bahkan suhu badan untuk memasuki ruangan kantor pemerintah maupun memasuki lokasi Polrespun diperiksa dan tes. Maka virus corona ini benar-benar menghebohkan dunia. Namun itu tadi. Agar kita tetap sehat, “Lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Itu saja.