Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

LSDA Salurkan Tali Kasih Kepada Masyarakat Kurang Mampu

Tapteng, Demokratis

Lembaga Sosial Desa Anggoli (LSDA) Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), kembali menyalurkan tali kasih kepada masyarakat kurang mampu, Jumat (19/6). Diharapkan, dengan penyaluran tali kasih dapat membantu meringankan beban warga dalam menghadapi situasi sulit akibat pendemi Covid-19.

Sebanyak Rp 11.190.000 tali kasih terkumpul hasil dari kearifan lokal yang dibuat Kepala Desa Anggoli, Oloan Pasaribu. Kepala Desa energik ini tidak pernah mau menerima uang terima kasih dari warganya. Warga yang mengurus sesuatu, diarahkan untuk memasukkan sumbangan ke dalam kotak amal sesuai dengan keikhlasan hati. Selain itu, masyarakat perantau yang berniat membantu saudara-saudaranya di kampung halaman, juga diarahkan untuk membantu melalui LSDA.

“Apapun bentuk uang terima kasih tersebut, Kepala Desa tidak pernah mau menerimanya. Beliau hanya mengarahkan agar memberikan sumbangan dengan cara memasukkan ke dalam kotak amal,” kata Ketua LSDA, Hamdan Silalahi.

Masih kata Hamdan, sejatinya tujuan pengadaan kotak amal adalah untuk kegiatan sosial semisal, membantu orang sakit, pembangunan rumah ibadah, membantu anak-anak sekolah yang kesulitan ekonomi, dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Namun dikarenakan pendemi Covid-19 sudah merasuki sendi-sendi perekonomian masyarakat, LSDA bersama Kepala Desa mengambil kebijakan, donasi dimanfaatkan untuk membantu masyarakat kurang mampu, yang belum mendapatkan bantuan Covid-19.

Alhamdulillah, untuk penyaluran tahan II ini, 74 Kepala. Keluarga kurang mampu menerima bantuan sebesar Rp 150 ribu,” timpalnya.

Masih kata Hamdan, setiap pembukaan kotak amal harus disaksikan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. Setelah jumlah donasi terhitung, akan diumumkan di papan informasi desa maupun di tempat-tempat umum seperti kedai kopi, masjid serta gereja. Sebagai lembaga penyelenggara, LSDA memegang slogan transparansi dan kebersamaan.

“Menjaga opini-opini negatif di tengah-tengah masyarakat, kunci kotak amal kita simpankan kepada tokoh agama,” tukasnya.

Sebelumnya, sekitar satu bulan lalu, kotak amal tali kasih Desa Anggoli untuk pertama kali dibuka. Donasi yang terkumpul saat itu sebanyak Rp 9.018.000. LSDA dan Pemdes Anggoli menyepakati donasi diperuntukkan kepada warga kurang mampu. Sebanyak 60 Kepala Keluarga menerima bantuan dengan jumlah Rp 150 ribu per KK.

“Suah dua kali dengan ini. Mudah-mudahan dapat membantu warga kurang mampu. Terima kasih kepada warga Anggoli yang telah mendonasikan bantuannya ke dalam kotak amal,” ujar Kepala Desa Anggoli, Oloan Pasaribu.

Sebagai kepala pemerintahan di Desa Anggoli, Oloan menegaskan akan berupaya semaksimal mungkin memajukan tanah kelahirannya tersebut. Ia juga berkomitmen, menjadikan jabatan Kepala Desa sebagai ladang ibadah. Program bersifat kearifan lokal akan terus dibudayakan untuk kemaslahatan ummat.

“Jabatan Kepala Desa bukan untuk mencari kekayaan dan ketenaran, tetapi pengabdian yang bersifat ibadah,” pungkasnya. (MH)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles