Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

LSM AKSI dan Ormas Jampang Pantura Gelar Unras di Depan Kantor PT. Tiwika

Subang, Demokratis

Ratusan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Anti Korupsi Indonesia (AKSI) dan Ormas Jampang Pantura menggelar aksi unjuk rasa di kantor PT. Tirta Wijaya Karya (PT.TIWIKA) Subang di Pertigaan Pondok Dewi Kota Subang, Senin (25/7/2022).

Dalam aksinya, massa pengunjuk rasa dikawal aparat Polres Subang ini menuding bila PT. TIWIKA selalu mendapatkan proyek-proyek civil dari PT. Pertamina EP untuk pematangan lahan.

Selain itu massa juga menduga PT. Tiwika turut serta terlibat dalam proses pengadaan lahan atau pembebasan lahan yang nantinya akan dijadikan sumur bor oleh Pertamina.

Tak hanya sampai di situ, PT. Tiwika selalu mendapatkan proyek besar di lingkungan BBWS Citarum yang belokasi di Kabupaten Subang dan Indramayu wilayah bagian barat.

Ketua LSM Aliansi Anti Korupsi Indonesia (AKSI) H. Warlan menduga PT. Tiwika selalu mendapatkan proyek-proyek civil dari PT. Pertamina EP untuk pematangan lahan, pondasi seller dan sebagainya. Selain itu, PT. Tiwika diduga turut serta terlibat dalam proses pengadaan lahan atau pembebasan lahan yang nantinya akan dijadikan sumur bor oleh Pertamina.

“Sebagai contoh yaitu adalah lahan sumur bor di Blok Pinus Harum di Desa Gembor-Subang. Hingga kini lokasi tersebut diduga tidak berfungsi dan terbengkalai,” sebutnya.

Menurutnya, selain uraian tersebut, diduga masih banyak persekongkolan dan kongkalingkong lainnya antara PT. Tiwika  dengan PT. Pertamina EP yang diduga berpotensi telah merugikan keuangan negara dari tahun ke tahun.

“Karena banyak hasil dari proyek-proyek pembebasan lahan dan proyek civil Pertamina yang dikerjakan oleh PT. Tiwika tidak befungsi. Terutama di wilayah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang,” jelas H. Warlan.

Selain itu, massa yang tergabung dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Anti Korupsi Indonesia (AKSI) dan Ormas Jampang Pantura juga menduga kuat bahwa PT. Tiwika banyak perusahaan-perusaahan yang melaksanakan proyek-proyek BBWS Citarum yang dikendalikan oleh direksi PT. Tiwika.

“Kami menduga kuat adanya perusahaan-perusahaan yang masih satu kendali atau dikendalikan oleh direksi PT. Tiwika yang bersekongkol dengan BBWS Citarum untuk mendapatkan proyek-proyek yang ada di lingkungan BBWS Citarum, di antaranya PT. Taruna Karya Pribumi, PT. Darma Jati Perkasa, CV. Serasi, CV. Bayu Kautsar, CV. Swadaya Teknik, CV. BRF. Jaya, CV. Puspa Bangsa dan CV. Beringin Sakti,” terang H. Warlan didampingi Ketua Umum Ormas Jampang Pantura Sigit Sriyanto.

Massa juga menyebut bahwa PT. Tiwika selalu mendapatkan banyak proyek besar di lingkungan dari BBWS Citarum, yang berlokasi di wilayah bagian barat.

“Dari tahun ke tahun perusahaan-perusahaan yang dimaksud maupun PT. Tiwika selalu mendapatkan banyak proyek besar yang ada di lingkungan BBWS Citarum, terutama yang berlokasi di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu wilayah bagian barat,” sebutnya.

“Sebagai contoh, di antaranya proyek normalisasi saluran induk tarum timur, proyek SS. Jatiroke, proyek SS. Kandanghaur CS. Dan masih banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu,” sambungnya.

Masih menurutnya, bahwa proyek-proyek yang dikerjakan PT. Tiwika  tersebut diduga kurang baik atau tidak maksimal hasilnya.

“Kami juga menduga, hasil proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT. Tiwika dan perusahaan sekutunya tersebut diduga kurang baik atau tidak maksimal hasilnya. Namun kenapa selalu mendapatkan banyak proyek dari BBWS Citarum. Apakah ada setoran?” pungkasnya. (Abh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles