Subang, Demokratis
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pendekar Subang, kembali menggelar unjuk rasa (Unras) di depan kantor Dinas PUPR Kabupaten Subang, Rabu (23/11/2022).
Unjuk rasa tersebut, terkait adanya dugaan gratifikasi proyek DAK DAU tahun 2021-2022 yang dilakukan oleh oknum Dinas PUPR Kabupaten Subang dan selain itu pihaknya juga menduga kinerja Kepala Dinas PUPR dan para Kabid kurang profesional dalam merealisasikan pekerjaan proyek DAK, DAU dan Bankeu Provinsi.
“Kami menduga ada gratifikasi di proyek DAK, DAU dan Bankeu Provinsi yang sudah berjalan sangat lama. Sehingga ini memberikan kesempatan kepada oknum mafia proyek yang diduga salah satu dari pejabat PUPR Subang sebagai PPK di PUPR Subang,” ujar Ketua LSM Pendekar Subang, Wahyudin kepada awak media.
Selain itu, mereka juga menyebut bila Kepala Dinas PUPR dan para Kabid di Dinas PUPR dalam melaksanakan pekerjaannya diduga tidak profesional.
“Kami menilai kinerja Kadis dan para Kabid PUPR Subang ini kurang profesional dalam teknis merealisasikan pekerjaan projek Bankeu Provinsi dan DAK, DAU sehingga Wasdal/pengawas kebanyakan molor dalam pengawasan di lapangan,” sebutnya.
Wahyudin pun meminta kepada para APH mulai dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Kejaksaan Negeri Subang agar segera memanggil yang bersangkutan untuk diklarifikasi terkait adanya dugaan tersebut.
“Ini demi kemajuan pembangunan di Kabupaten subang. Selain itu, kami juga minta pihak APH agar ikut serta mengawasi berjalannya pembangunan di Kabupaten Subang,” pintanya.
Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan ke Pemerintahan Kabupaten Subang.
“Kami LSM Pendekar Subang selaku peran serta masyarakat Kabupaten Subang dan sekaligus sebagai sosial kontrol atau kontrol sosial, kami akan terus selalu mengawasi berjalannya Kepemerintahan Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Wahyudin pun berharap pihak Dinas PUPR Kabupaten Subang, mau menerima kedatangannya untuk beraudensi.
“Kami minta Kepala Dinas PUPR Kabupaten Subang HS, Kabid Jembatan AA dan Kabid Ciptakarya Yd hadir dalam unjuk rasa kami untuk melakukan audiensi,” tutupnya. (Abh)
