Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lurah Sukatani Sambut Antusias Program Gebrak Pakumis Plus 2019 Dilaksanakan di Wilayahnya

Kabupaten Tangerang, Demokratis

Program Gebrak Pakumis Plus 2019 atau disebut Stimulan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (BSR2TL) mengacu pada Perbup Tangerang Nomor 63 Tahun 2019 hasil perubahan dari Perbup Nomor 42 Tahun 2016 yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai program unggulan Bupati Kabupaten Tangerang A Zaki Iskandar yang tertuang dalam RPJMD tahun 2019 – 2023 dengan total anggaran Rp 20 miliar sudah mulai berjalan, dari 20 kecamatan yang menjadi prioritas masing-masing kecamatan mendapat jatah rehab 50 rumah yang dinilai tidak layak huni, kumuh dan miskin.

Saat ini Program Gebrak Pakumis ada Plusnya, untuk plusnya adalah membangun lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakatnya, sehingga masyarakat penerima manfaat bisa tumbuh menjadi masyarakat yang sejahtera.

M Husni Thamrin SE, Lurah Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Seperti halnya di wilayah Kecamatan Rajeg, H Abdul Hasan Ketua UPK Kecamatan Rajeg yang baru saja mengadakan acara launching Program Gebrak Pakumis Plus 2019, dengan simbolis H Ahmad Patoni Camat Rajeg dan M Husni Thamrin Lurah Sukatani Rajeg memberikan adukan semen pada besi behel rumah Sanen yang akan dibedah, Senin (7/10/2019) dilaksanakan di Kampung Cambai, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, berjalan tertib dan penuh kekeluargaan.

H Ahmad Patoni Camat Rajeg dalam sambutannya mengatakan, “Puji syukur dan alhamdulillah pada hari ini kita bisa berkumpul bersama untuk menyaksikan simbolis peletakan batu pertama sebagai launching Program Gebrak Pakumis Plus di wilayah Rajeg khususnya Kelurahan Sukatani siap dilaksanakan.”

Untuk tahun 2019 ini, UPK Kecamatan Rajeg memperoleh kuota rumah untuk dibedah dalam Program Gebrak Pakumis Plus atau BSR2TL dari Dinas Perkim Kabupaten Tangerang sebanyak 50 rumah yang dilokasikan di wilayah Kelurahan Sukatani tepatnya di Kampung Cambai dan Kampung Gembong.

“Untuk tahun ini, Kecamatan Rajeg mempunyai jatah 50 rumah di program tersebut yang harus dibedah, memang ini masih belum memuaskan untuk di wilayah Kecamatan Rajeg, karena masih  banyak rumah warga miskin yang harus dibantu di program bedah rumah ini, walaupun demikian saya sangat berterima kasih atas perjuangan tim UPK Kecamatan Rajeg yang dimotori oleh H Abdul Hasan dalam mengentaskan kawasan padat kumuh dan miskin di wilayah Kecamatan Rajeg,” jelas Ahmad Patoni dan menghimbau kepada warga yang rumahnya sudah dibedah walau sederhana agar dirawat sehingga terlihat bersih dan sehat, serta berharap rumah-rumah kumuh dan miskin semakin berkurang di wilayah Kecamatan Rajeg.

H Ahmad Patoni Camat Rajeg dan M Husni Thamrin Lurah Sukatani didampingi H Abdul Hasan Ketua UPK Kecamatan Rajeg saat acara simbolis peletakan batu pertama sebagai peluncuran Program Gebrak Pakumis Plus 2019 siap dilaksanakan. Foto-foto: Demokratis/Tuti

Di tempat yang sama, M Husni Thamrin SE Lurah Sukatani menambahkan, pihaknya sangat antusias apa yang mereka perjuangkan selama ini akhirnya kesampaian meskipun belum maksimal untuk jumlah kuota rumah warga yang dibedah.

“Tetapi ini pun cukup untuk mengobati rasa sosial kami terhadap warga, saya ucapkan terima kasih kepada H Abdul Hasan selaku Ketua UPK Kecamatan Rajeg dan H Ahmad Patoni selaku Camat Rajeg yang memperjuangkan usulan kami dalam membantuh warga Kelurahan Sukatani di Program Gebrak Pakumis Plus atau disebut juga program BSR2TL, dan untuk warga miskin yang rumahnya belum tersentuh di program bedah rumah tahun ini agar bersabar, kami akan perjuangkan kembali dan mohon doanya,” tutupnya.

Setelah acara simbolis peletakan batu pertama, acara dilanjutan dengan pembacaan doa bersama hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan program berjalan lancar, aman dan sukses, dan dilanjutkan penutup dengan acara makan bersama.

Turut hadir dalam acara yakni, H Ahmad Patoni Camat Rajeg, M Husni Thamrin SE Lurah Sukatani, H Abdul Hasan Ketua UPK Kecamatan Rajeg dan tim, aparatur Kelurahan Sukatani, tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan Sanen pemilik rumah yang dibedah beserta keluarga. (Tuti)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles