Sabtu, Juni 7, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mahasiswa UIN Semarang Kembangkan Usaha Keripik Pisang di Masa Pademi

Semarang, Demokratis

Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih saja terus mewabah dan belum diketahui kapan akan segera berakhir, tidak membuat salah satu mahasiswa UIN hanya berdiam diri. Malah di tengah situasi sulit seperti saat inilah kadang muncul ide maupun inspirasi.

Konita Rizki Kamelia, salah satu mahasiswa UIN Semarang, kini melakukan pengembangan kegiatan wirausaha pembuatan keripik pisang yang selain bahan-bahannya mudah dicari, pembuatannya juga gampang dan dapat dilakukan di mana saja.

“Keripik pisang ini merupakan jenis makanan sederhana dan merakyat serta banyak digemari oleh masyarakat,” ungkap Kamelia.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan keripik pisang.

Menurutnya, bahan utama pembuatan keripik pisang dapat dibuat dengan menggunakan beberapa jenis pisang, seperti pisang kepok, tanduk dan ambon serta pisang nangka yang masih setengah matang. “Membuat keripik pisang cukup mudah,” katanya.

Pertama, katanya, kupas pisang yang mengkal, sebelumnya olesin tangan terlebih dahulu agar tidak lengket terkena getah. Setelah dikupas rendam beberapa menit dengan air gula yang sudah dikasih garam dua sendok makan, kemudian tiriskan dan terakhir pisang digoreng dalam minyak panas hingga seluruh permukaan terendam.

“Penggorengan dilakukan hingga pisang garing dan berwarna kuning keemasan,” tambahnya.

Keripik pisang dengan kearifan lokal olahan mahasiswa UIN Semarang di Desa Pamedaran ini menggunakan bahan baku pisang nangka dan dijual dengan harga yang cukup terjangkau yakni hanya senilai Rp 5.000 untuk ukuran sedang. “Nah, inilah salah satu bisnis yang mudah dan gampang untuk diperjual belikan,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Latest Articles