Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mahfud MD: Birokrasi Korup Hambat Pelayanan Publik

Jakarta, Demokratis

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) yang juga Plt Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Mahfud MD menyatakan, birokrasi korupsi menghambat kerja-kerja pelayanan publik. Padahal Mahfud menegaskan, negara dibentuk untuk melayani masyarakat.

Hal itu disampaikan Mahfud saat meresmikan mal pelayanan publik (MPP) di empat kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, yang dipusatkan di Maros, Jumat (19/8/2022).

“Budaya birokrasi kita yang lama itu, kalau membuat orang susah itu senang. Kalau ada orang minta dilayani disuruh nunggu, suruh datang dua hari lagi, dua hari kemudian datang masih belum selesai, namun setelah dikasih amplop di bawah meja langsung selesai. Itu birokrasi korup namanya, sehingga menghambat kerja pelayanan publik. Padahal negara ini dibentuk untuk melayani masyarakat, bukan untuk dilayani,” papar Mahfud dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/8/2022).

Untuk itu, Mahfud mengingatkan, para aparatur sipil negara (ASN) adalah pelayan masyarakat bukan minta dilayani masyarakat.

Di dalam MPP, lanjut Mahfud, pemerintahan lintas sektor dan lintas lembaga negara, serta antara pusat dan daerah, bahkan swasta, serta lembaga nonprofit lainnya mengalami konsolidasi sehingga menghadirkan pelayanan publik yang mudah, cepat, aman, nyaman, dan terjangkau.

“Semangat kolaborasi ini yang harus terus diperkuat sehingga integrasi pelayanan publik dapat terwujud, baik secara sistem maupun secara budaya kerja,” tegas Mahfud di hadapan Bupati Maros, Bupati Bantaeng, Bupati Pinrang, Walikota Pare-Pare dan Sekda Provinsi Sulawesi Selatan.

Mahfud berharap, seluruh pihak terkait ikut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan birokrasi yang sederhana dan terintegrasi melalui kehadiran MPP.

“Dalam hal ini, peran para pemimpin penyelenggara pelayanan publik sangat penting untuk memulai budaya kerja collaborative governance, sehingga tidak ada lagi ego sektoral. Kolaborasi dapat mendorong munculnya berbagai inovasi dan modernisasi pelayanan publik sebagaimana harapan masyarakat,” kata Mahfud. (Dasuki)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles