Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mambangkik Batang Tarandam

Orang tua kita bilang, mambangkik batang tarandam (membangkit batang terendam) adalah perkerjaan berat. Karena itu, memerlukan tenaga tambahan. Tidak cukup jika dengan tenaga yang ada saja. Perlu ada kekuatan pendorong baru. Misalnya dari luar.

Makanya ada benarnya ucapan dari Bapak Irman Oemar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara kepada saya bahwa kalau bisa membuat artikel khusus yang membentangkan tentang perantau Melayu. Saya merasa kesulitan dari mana dimulai. Kemana arah ditujukan. Lagi pula scope-nya amat luas.

Mekipun demikian, saya coba saja saran Pak Irman Oemar tersebut. Seadanya. Semampu saya. Sisanya untuk yang pandai-pandai.

Saya mau mulai dengan kata original atau asli. Atau yang dasar. Orang Kuantan Singingi menyebut tiga hal, yaitu:

Pertama, batani dan barumo jo barumo berladang di tanah tegalan (bertani). Bersawah di rawang dengan pengairan. Pokok inti persoalan adalah pertanian. Bercocok tanam.

Kedua, adalah manggaleh berniaga. Transaksi, pertukaran, dan perniagaan. Biasanya emas, perak dan alat timbangan seperti tajil, kilogram dan sebagainya.

Katiga, adalah semmanda. Nikah dari satu suku ke suku yang lain. Atau dari kampung yang satu ke kampung lain.

Dari paparan di ataslah, tercetus hikayat nan tak putus. Hikayat tidak pernah sudah. Berkelanjut dari masa ke masa. Pokokya persoalan yang tak akan pernah putus dan hikayat atau cerita yang tidak pernah finish. Itu menjadi penting bagi orang Kuantan.

Kita temukan bahwa orang Kuantan itu basisnya petani, pedagang dan modal perkawinan.

Bertani untuk hidup. Perniagaan untuk maju dan kawin antar suku untuk generasi. Dari basis itulah mereka maju menginjak masa demi masa. Bukan dengan yang lain.

Pertanyaannya, maukah orang Kuantan mengisi jejak pendahulu mereka untuk maju. Bukan kah di muka rumah mereka ada rangkiang, tempat menyimpan padi.

Ada syaratnya ditandai adalah mereka orang sukses. Sukses dalam pertanian dan barumo dalam arti cukup pangan dan penghidupan rumah tangga mereka.

Yang lain adalah sukses perdagangan. Nilai tukar dalam kerja sama dengan pihak lain. Alat timbangan, takaran dan sebagainya. Yang sektor ini kita banyak ketinggalan. Termasuk pembinaan generasi yang akan datang.

Ahkirnya itulah mambangkik batang tarandam. Menbangkitkan sukses dari cita-cita dasar yang ada pada masyarakat Kuantan Singingi sendiri yang maju. Bukan mencontoh masyarakat yang lain. Harapan kita maju dalam batanui dan barumo, maju dalam manggale dan baniago serta sukses membina generasi baru. Amin. Semoga!

Jakarta, 5 Februari 2022

*) Penulis adalah Doktor Dosen Paskasarjana Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles