Sukabumi, Demokratis
Indonesia memiliki lahan sawit yang sangat luas sehingga menjadi penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Namun mirisnya di dalam negeri sendiri malah dihadapkan pada persoalan kelangkaan minyak goreng.
Akibat kelangkaan ini masyarakat di kota besar dan daerah pun ikut menjadi korbannya. Sementara di saat bersamaan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia malah mencabut harga eceran tertinggi (HET).
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kota Sukabumi Maming Surita mengatakan, kebijakan pemerintah yang mencabut ketentuan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan sederhana dan premium bukanlah hal yang memberi solusi.
“Dengan mencabut HET tersebut, sama saja dengan menyerahkan harga minyak goreng kepada mekanisme pasar. Sehingga, hal ini akan memicu kenaikan harga minyak goreng kemasan di level konsumen sesuai tingkat harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) internasional,” tegasnya, Jumat (18/3/2022).
Menurut anggota legislatif dari Fraksi Partai Demokrat ini, pencabutan subsidi minyak goreng juga akan sangat berdampak besar terhadap kenaikan harga-harga bahan pokok lainnya. Apalagi di tengah situasi pandemi ini ekonomi belum pulih sehingga akan mempersulit kehidupan masyarakat.
“Keperihatinan saya terkait langkah tersebut mengingat pada situasi saat ini pandemi Covid-19 masih melanda, serta kondisi perekonomian masyarakat yang belum stabil, kembali dihadapakan persoalan permasalahan kelangkaan dan kenaikan minyak goreng,” jelasnya.
Oleh karena itu, wakil rakyat ini berharap agar pemerintah segera mengatasi permasalah minyak goreng ini. Apalagi kebutuhan minyak goreng di masyarakat menjadi kebutuhan pokok. Jika tidak segera dicarikan solusi terbaik, akan menjadi persoalan krusial.
“Pemerintah bisa mempertimbangkan kembali keputusan pencabutan subsidi tersebut. Jika memang tetap dicabut, harus ada solusi lain, seperti subsidi silang atau lainnya,” tambahnya.
Politisi partai berlogo mercy ini juga mendorong kepada Pemerintah Daerah Kota Sukabumi untuk menyikapi hal ini, agar segera mengadakan operasi pasar murah minyak goreng dan dapat menghadirkan barang yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
“Sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, kami berharap Diskumindag Kota Sukabumi bisa mengadakan operasi pasar murah minyak goreng. Operasi pasar tersebut, bisa dilakukan di beberapa titik, sehingga pasokan minyak goreng itu, merata kepada seluruh masyarakat,” tandasnya. (Iwan)