Manny Pacquiao menolak untuk mengakhiri karier gemilangnya setelah kekalahannya dari Yordenis Ugas pada Sabtu (21/8/2021) lalu di Las Vegas.
Petarung Hall of Fame itu sekarang berusia 42 tahun dan berada di atas ring untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Di akhir pertarungan, dia dinyatakan kalah dengan angka telak dalam partai di T-Mobile Arena.
Pacquiao, yang sudah menjadi senator di negara asalnya Filipina, diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan. Dia sebelumnya berharap bisa meraih kemenangan dalam partai ini sehingga membuatnya bisa menangguk banyak suara dalam pemilihan presiden Filipina melawan Rodrigo Duturte.
Ditanya tentang apakah dia akan gantung sarung tinju setelah pertarungan Sabtu malam, dia berkata, “Saya tidak tahu. Biarkan saya istirahat dulu, santai, dan buat keputusan apakah saya akan terus bertarung atau tidak.”
Sementara soal pencalonan dirinya sebagai presiden, Pacquiao berkata, “Saya akan membuat pengumuman akhir bulan depan.”
“Saya tahu bahwa saya menghadapi masalah yang sulit di dunia yang lebih sulit daripada tinju, tetapi saya ingin membantu orang-orang,” tegas petinju yang juga senator asal Provinsi Sarangani itu.
Pacquiao gagal merebut gelar juara kelas welter WBA dari Ugas dalam pertarungan ke-72 dalam karirnya yang dimulai pada 1995. Sebelumnya dia dijadwal akan menghadapi Errol Spence Jr tetapi cedera mata pada juara IBF dan WBC itu membuat Ugas masuk sebagai lawan pengganti.
Soal pertarungan melawan Ugas, Pacquiao mengakui dirinya kesulitan karena harus menghadapi petinju yang lebih tinggi dan memiliki jangkauan lebih panjang. Usia keduanya juga berselisih jauh, Ugas lebih muda tujuh tahun. “Saya mengalami kesulitan di atas ring,” akunya.
“Saya harus menyesuaikan diri dengan postur tubuhnya,” ujar Pacquiao lagi. “Itu menjadi masalah bagi saya karena saya tidak segera melakukan penyesuaian itu.”
“Kakiku sangat kaku. Sulit untuk digerakkan,” tutur Pacquiao lagi.
Pacquiao adalah satu-satunya petinju yang pernah menjadi juara dunia dalam empat dekade berbeda. Dia adalah satu-satunya juara dunia di delapan kelas yang pernah ada.
Karir sensasionalnya melejit saat mengalahkan Oscar De La Hoya. Dia juga memiliki kemenangan terkenal atas Erik Morales dan Ricky Hatton.
Rivalitas empat pertarungannya dengan Juan Manuel Marquez sangat epik. Pacquiao kalah delapan kali, termasuk dalam pertarungan termahal yang pernah ada melawan Floyd Mayweather, tetapi selalu bangkit kembali. (Rio)