Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 190 : ان في خلق السماوات والارض واختلاف اليل والنہارلايت لاولى الالباب
Artinya sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih berganti malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal.
Habis detik berganti menit, habis menit berganti jam berganti hari, habis hari berganti minggu habis minggu berganti bulan habis bulan berganti tahun, kita sekarang berada di tahun 2023. Ada perhitungan tahun Masehi dan kita umat Islam perhitungan tahun Hijriyah, tentang kedua perhitungan tersebut sudah ada sinyal dari firman Allah dalam surat al – Kahfi ayat 25 : ولبثوافي كہفہم ثلاث ماءہ” سنين وازدادواتسعا
Artinya dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.
Para mufasir serta ahli astronomi menjelaskan bahwa tiga ratus tahun tersebut hitungan syamsiyah atau peredaran matahari dan tiga ratus tahun ditambah sembilan tahun hitungan peredaran qamariah atau peredaran bulan.
Tahun Masehi dihitung semenjak kelahiran Nabi Isa as, dan setelah Nabi Isa as berumur 30 tahun maka Injil diturunkan kepada Nabi Isa as pada abad pertama Masehi itu. Jika dirunut ke belakang Taurat diturunkan abad ke 12 sebelum masehi, Zabur diturunkan abad ke 10 sebelum masehi sedangkan Injil diturunkan abad pertama Masehi. Sedang kitab suci Alquran diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW berumur 40 tahun pada abad ke 622 Masehi dan tahun Hijriyah dihitung semenjak Nabi SAW Hijrah dari kota Mekah ke Madinah tetapi penanggalan itu dihitung setelah Nabi SAW wafat tepatnya ketika Umar bin Khatab jadi Khalifah. Dari kota Mekah ke kota Madinah abad pertama hijriyah bertepatan dengan abad 622 Masehi, Firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 70 : ولقدكرمنابني ادم وحملناہم فى البر والبحرورزقنہم من الطيبت وفضلناہم على كثير ممن خلقناتفضيلا
Artinya : Dan sungguh Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Ami angkut mereka baik di darat maupun di laut. Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
Surat Al-Fajri ayat 27-30 : ياايتہالنفس المطمءنہ” ارجعي الى راضيہ”مرضيہ”,فادخلي في عبادي وادخلي جنتي.
Artinya wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba Ku, dan masuklah ke dalam surga Ku. Setelah nyawa diambil oleh malaikat maut langsung dibawa ke langit pintu langit terbuka lebar dan penduduk langit.
Makhluk Allah itu ada yang bisa kita lihat dengan mata ada yang tidak bisa kita lihat dengan mata.
Makhluk yang dapat dilihat dengan mata dikelompokkan:
- Jamad benda padat dan benda cair
- Nabat yaitu tumbuh-tumbuhan
- Hewan yaitu binatang
- Insan yaitu manusia
Yang tidak bisa kita lihat dengan mata:
- Malaikat
- Jin
- Iblis
- Syethan.
Tapi syethan ini ada dua kemungkinan, yang bisa dilihat dan ada yang tidak bisa dilihat, kita coba membicarakan definisi syethan. Syethan almutamarid minaljini wal insi walbaha im. Syethan adalah setiap yang menggoda atau yang menganggu, baik jin manusia dan ataupun binatang, jadi kalau yang menganggu itu manusia atau binatang bisa dilihat dengan mata, tapi kalau yang menganggu tersebut jin tentu tidak bisa dilihat.
Manusia terdiri dari jasmani, rohani, akal dan syahwat, qalbu. Jasmani terdiri dari api, angin, air dan tanah. Dari jasmani timbul iradah atau willing dapat diterjemahkan punya kemauan dan keinginan.
Dari jasmani timbul iradah atau willing dapat diterjemahkan punya kemauan dan keinginan dari akal timbul fikratun atau thingking dapat diterjemahkan pemikiran atau intelektual, akal ada dua job pertama akal amilah atau praktikal yang punya urusan kepentingan dunia semata seperti makan minum, ingin rumah bertingkat, kenderaan yang mengkilat, jabatan yang padat. Istri yang mengikat suami yang hebat kedua akal alimah atau teoritis yang bisa menerima kebenaran yang ditampung oleh qalbu yang dikenal qalbussalim. Dari syahwat muncul nafsu ada yang dikenal nafsul amarah, lawamah, malhamah dan muthmainnah.
Mengucapkan ahla wasahlan ruhul mukminin dan diatarok di kotak aliyin. Kalau roh orang yang tidak beriman malaikat membawa ke langit pada mulanya pintu langit tidak terbuka akhirnya terbuka penduduk langit tidak mengucapkan kata-kata dan ditarok di kotak assijin. Maka orang yang tidak beriman diingatkan Allah dari asal kejadian dari api terjadi kebakaran gunung meletus dari angin terjadi angin limbubu puting beliung dari air terjadi banjir besar yang menenggalam rumah toko-toko binatang dan manusia dari tanah terjadi longsor gempa bumi seperti yang terjadi baru-baru ini di Cianjur. Musibah itu terjadi dua kemungkinan pertama sema mata ujian dari Allah SWT sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ankabut ayat 2. Artinya apakah manusia, mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan kami telah beriman dan mereka tidak diuji.
Kemudian dalam surat Al – Hadid ayat 22 : مااصاب من مصيبہ” فى الارض ولافي انفسكم الافي كتاب من قبل ان نبراہا,ان ذالك على اللہ يسير
Artinya setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuz sebelum kami menjadikan sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah.
Yang kedua musibah itu terjadi karena ulah perbuatan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Arrum ayat 41: ظہرالفسادفىالبروالبحربماكسبت ايدى الناس ليذيقہم بعض الذى عملوالعلہم يرجعون.
Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.
Kita diingatkan oleh pengumuman BMKG akan terjadi gempa yang sangat dahsyat di Indonesia termasuk Sumatera Barat yang akan terjadi tsunami besar ketinggian ombaknya 34 meter. Kalau itu terjadi Kota Padang sudah terendam sebenarnya semenjak gempa tahun 2009 sudah diprediksi oleh ahli gempa dalam negeri dan luar negeri tapi Allah masih sayang sama kita karena masyarakat masih taat melaksanakan ajaran agamanya tapi kalau masih terjadi perbuatan maksiat satu orang saja yang berbuat maka kena kesebaran 40 buah rumah apalagi yang diumumkan bahwa LGBT di Sumbar renking 5 se-Indonesia nauzubillah min dzalik. Inilah yang perlu kita renungkan bersama baik pemerintah ninik mamak alim, ulama cerdik pandai bundo kandung generasi muda. ***
Penulis adalah Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/A’wan PB NU