Masalah ekonomi global akan menurun tahun ini. Alasannya inflasi tinggi, suku bunga masih tinggi. Karena itu ekonomi makin terpuruk.
Tidak usah takut. Kita berusaha menyingsingkan lengan maju antara pemerintah dan masyarakat. Kalau bersatu kita pasti bisa.
Organsasi Kerjasama Internasional (OECD) yang bepusat di Paris Perancis memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2,7 persen tahun 2024. Itu lebih rendah dari tahun sebelumnya 2,9 persen. Tingkat ini terendah sejak tahun 2020.
Meski demikan ekonomi masa depan resesi dunia akan tetap bisa dihindari. Banyak faktor mendukung hal itu. “Maka proyeksi resesi akan bisa diatasi.” (kompas.com, 20 Februari 2024)
Diakui memang ada hal yang krusial yang masih merongrong simpulan itu. Misalnya dengan ketergantungan dunia kepada ekonomi dua negara besar yaitu Cina dan Amerika Serikat. Yang notabene inflasi masih tinggi 2 persen.
Ungkapan optimistik dari Mathas Coman ini hanya mengacu pada ekonomi dunia. Namun untuk Indonesia ekonomi tetap masalah. Artinya masalah optimis itu hanya untuk skala internasional.
Sebab regional seperti Indonesia faktanya pasar tetap lesu, bisnis tidak berjalan lancar. Sebagai indikasi bahwa ekonomi riil di lapangan bermasalah. Jual-beli perdagangan sepi dari pengunjung.
Pada dasarnya perekonomian Indonesia bertumpu pada unit usaha menengah (UMKM). Maju atau dinamis tingkat UMKM tadi sebagai indikasi ada bergeraknya ekonomi. Ini lineir sifatnya; Yaitu tinggi dinamis gerakan UMKM makin tinggi ekonomi, dan begitu sebaliknya.
Kemudian bagaimana bisa terjadi bergerak dinamisnya UMKM itu? Jawabannya setidaknya tergantung kepada hal berikut:
Pertama, faktor konsumsi masyarakat. Sangat terpengaruh oleh pendapatan masyarakat.
Kedua, faktor tenaga kerja untuk sampai pada pendapatan masyarakat.
Ketiga, faktor inflasi yang mempengaruhi pendapatan penduduk.
Bagaimanapun persoalan di atas terkait dengan program pemerintah. Hingga mesti ada kebijakan terpadu. Yaitu masyarakat, UMKM, dan pemeritah.
Inilah pendapat kita tentang masalah ekonomi masa dekat Indonesia. Menjadikan masyakat dan pemerintah secara terarah dan bersatu. Tujuannya agar resesi tidak melanda negara.
Jakarta, 5 Maret 2024
*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta