Kota Banjar, Demokratis
Masyarakat lingkungan Cibulan RT 04 RW 05 Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, gempar karena penemuan mayat laki-laki bernama Uu atau Udis umur sekitar 71 tahunan yang sudah hampir membusuk di rumahnya, Minggu (7/11/2021). Diperkirakan mayat tersebut meninggal sudah hampir tiga hari yang lalu.
Yati salah seorang saksi mata yang merupakan tetangga dekatnya merasa curiga dengan adanya bau busuk yang menyengat di samping rumahnya, dan ketika dicari sumber bau tersebut ternyata ada di rumah Uu tetangganya.
“Awalnya sudah beberapa hari tercium bau bangkai di sekitar rumah dan saya menduga mungkin bangkai tikus kali,” terang Yati.
Kecurigaan Yati pun semakin kuat ketika melihat banyak lalat beterbangan di sekitar rumah Uu. Selain itu, dirinya juga sudah tidak melihat Uu beberapa hari belakangan.
“Biasanya sering lihat lewat di depan rumahnya. Dan saya berpikir mungin lagi nengok cucunya di Kampung Siluman,” cerita Yati ke awak media.
Untuk memastikan keberadaan Uu, Yati pun mencari tetangga laki-laki untuk memastikan kecurigaannya terhadap sumber bau yang menyengat yang bersumber di rumah mang Uu.
“Ketika itu ada Yanto dan mang Nana. Akhirnya kami sepakat ingin masuk ke rumah mang Uu tapi ternyata pintu dikunci dari dalam,” katanya.
Dan akhirnya mang Nana dan Yanto sepakat mendobrak pintu rumah dengan mencukil pintu dari luar. Karena didasari atas kecurigaan sumber bau yang menyengat tersebut ada di rumah tersebut dan ternyata setelah dibuka paksa dan pintu terbuka dilihat mang Uu yang sudah membujur kaku tak bernyawa dengan keadaan telanjang tanpa kain penutup.
Itu semua dibenarkan Nana yang terlibat ikut serta mendobrak rumah mang Uu dan setelah dipastikan bawa sudah tak bernyawa akhirnya Nana menghubungi warga setempat dan RT Oyon.
Ketua RT 04 Oyon akhirnya melaporkan ke pihak kepolisian lewat Bripka Dadan Ali Ramdani Babinmas Kelurahan Banjar dan diteruskan ke pihak Polsek dan Polres Kota Banjar untuk identifikasi dan saat itu Babinmas Kelurahan Banjar Bripka Dadan Ali Ramdani mendatangi tempat kejadian perkara untuk memastikan korban meninggal dan meminta keterangan dari saksi yang ada di sekitar TKP sebagai bahan laporan agar segera ditidak lajut oleh Tim Forensik Polres Banjar.
Kanit Aiptu Usep dari Tim Inafis Polres Banjar langsung terjun ke TKP untuk olah TKP dan setelah dilakukan pemeriksaan dan keterangan dari para saksi Aiptu Usep menerangkan, hal ini murni korban meningal karena sakit dan tidak ada indikasi tindak pidana pembunuhan karena berdasarkan saksi jenazah sebelumya sudah mengalami sakit stroke yang sudah lama.
“Mungkin karena dia hidup seorang diri di rumah sehingga tidak ada yang mengetahui ia meninggal,” terangnya.
Karena adanya beberapa faktor yang tidak memungkinkan untuk pemulasaraan jenasah langsung dibawa ke RSUD Kota Banjar untuk dipulasara mengunakan ambulance milik PMI yang pada saat itu datang dengan sigap memberi bantuan evakuasi jenazah.
Oyon Ketua RT setempat menjelaskan bahwa korban sudah dalam keadaan sakit sehingga ketika ada vaksin door to door bersama Lurah Budi dan dr Sari mereka pun mengetahui bahwa korban tidak layak divaksin karena dalam keadaan sakit.
“Saya melihat korban terakhir kalinya hari Kamis siang ketika belanja di warung. dan semenjak itu tidak lihat lagi dikira di anaknya nengok cucu di Kampung Siluman Purwaharja,” ujarnya.
“Biasanya kalau ada di rumah suka kelihatan tongkatnya di luar dan sandalnya pun suka tergeletak di luar, makanya kami warga juga tidak curiga,” pungkas Oyon.
Akhirnya setelah jenasah diperiksa oleh Tim Inafis Polres Banjar, jenasah langsung dibawa ke RSUD Kota Banjar Untuk diurus pemulasaraan dan saat ini jenasah sudah dikebumikan di TPU Cibulan. (Jujun)