Dompu, Demokratis
Petani warga Desa Lune, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu terancam gagal tanam di MK 1 pasca kegiatan remedial yang dilakukan oleh BWS Provinsi. Pasalnya, Bendungan Jambu tidak memiliki pintu intake.
Forum Pemuda Peduli Bendungan Jambu (FPPBJ) yang berada di Desa Lune berharap partisipasi semua pihak dalam mengawal pembangunan di NT 1 Bendungan Jambu yang tidak memiliki pintu pembuangan.
“Kami Forum Pemuda Peduli Bendungan Jambu telah melakukan berbagai macam upaya untuk menambahkan 1 pintu intake kepada pihak BWS Provinsi dan Dinas PUPR Provinsi yang diinisiasi oleh Komisi IV,” kata Ketua FPPBJ Kaimudin kepada Demokratis, baru-baru ini.
Menurutnya, BWS Provinsi akan menambahkan pintu intake sesuai dengan aspirasi masyarakat dan Forum Pemuda Peduli Bendungan Jambu, asalkan Dinas PUPR Provinsi dan Ketua DPRD Provinsi NTB mengeluarkan rekomendasi.
“Namun sampai saat ini sejak bulan Juli sesuai tanggal surat yang dikeluarkan dari hasil RDPU Provinsi, pihak BWS tidak punya itikad baik dan tidak mau bertanggung jawab atas keputusan RDPU dengan alibi bahwa belum ada rekomendasi yang diterima dari kementerian keamanan bendungan di Jakarta,” tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya khawatir ketika cara-cara yang sudah diatur dalam undang-undang mengenai penyampaian aspirasi tapi responsif pihak pengambil keputusan ternyata hanya memaknai sesuatu yang tidak penting.
“Dengan demikian kami menuntut pihak BWS Provinsi dan DPRD Provinsi dan PUPR Provinsi NTB bertanggung jawab atas gagalnya pasca tanam kita nanti di musim hujan karena Bendungan Jambu yang dikerjakan remidial di tahun 2022 sampai 2023 tidak tepat sasaran sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan yaitu menambahkan 1 pintu intake,” pungkas Ketua Forum FPPBJ Kaimudin. (Red/Dem)