Indramayu, Demokratis
Warga Blok Lapangan Kujang, Perumahan Pratama Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sangat kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Darma Ayu (PDAM TDA) Cabang Patrol.
Penyebab kekecewaan itu dikarenakan aliran air di rumahnya dan warga lain sudah tidak mengalir lagi selama tiga hari. Bahkan meskipun aliran air tersebut keluar, namun aliran air tidak normal dan keruh.
“Tega sekali PDAM. Tiga hari mandi pakai air galon saja. Pembayaran disetor tapi air tetap tidak keluar. Belum apa-apa selama tiga hari, pakaian pun belum dicuci,” ujar Eca kepada Demokratis, Sabtu (19/2/2022).
Sebagai pelanggan atau konsumen, ia pun berharap agar pihak PDAM TDA dapat memperbaiki pelayanan serta perihal teknis lainnya. Hal itu mengingat kebutuhan air merupakan modal yang sangat baku untuk keberlangsungan hidup sehari-hari.
“Cukup minta dilancarin seperti semula lagi sih. Tidak ada kendala kemacetan dalam air karena tahu sendiri, air itu kebutuhan banget. Nyuci dan lain-lain ya pakai air tolong segera dipercepat prosesnya,” timpalnya.
Meskipun PDAM TDA telah me-launching program Dermayu Banyu Sehat (Debas) sebagai terobosan perbaikan kualitas air yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Namun, terobosan yang dibuat pada akhir tahun lalu sebagai program perbaikan kualitas air konsumsi warga dan pelanggan itu belum dapat dinikmati sepenuhnya oleh pelanggan maupun konsumen.
Keluhan di atas ditanggapi oleh pihak Humas kantor pusat PDAM TDA, hal tersebut disebabkan karena air baku PDAM Cabang Patrol dalam kondisi kekeruhan tinggi. Sehingga produksi air bersih di wilayah Patrol menjadi kecil atau sedikit dan berakibat pada pendistribusian air ke pelanggan juga menjadi kecil bahkan tidak keluar.
“Mudah-mudahan air baku kami kekeruhannya berkurang sehingga kami bisa produksi secara maksimal, mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami sedang berusaha maksinal untuk pelayanan,” demikian penjelasan Budi kepada Demokratis. (RT)