Jumat, Juni 27, 2025

Media Lintas Corruption Watch Sukses Selenggarakan Seminar dan Dialog Interaktif : “Generasi Muda Indonesia Emas Sehat dan Berprestasi Tanpa Narkoba”

Jakarta, Demokratis

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan obat terlarang. Pada dasarnya istilah narkoba merujuk pada berbagai zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, yang kemudian dapat menyebabkan perubahan perilaku atau persepsi, serta potensi ketergantungan.

Narkoba dan obat instan berbahaya lainnya, merupakan ancaman serius bagi kesehatan individu dan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional 2025, Media Lintas Corruption Watch (LCW) melaksanakan Seminar dan Dialog Interaktif, tentang Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba di dunia Pendidikan dan Masyarakat dengan tema “Generasi Muda Indonesia Emas Sehat dan Berprestasi Tanpa Narkoba”, pada hari Kamis, 26 Juni 2025 bertempat di Tavia Haritage Hotel Jakarta.

Hadir dikesempatan tersebut, Pimpinan Redaksi Media LCW yang juga selaku Ketua Penyelenggara Peter M Siahaya SE, L. Reimon Soumahuw Pemimpin Umum Media Lintas Corruption Watch, Ketua Umum GPIB Ir Agung Karang, Ketua Umum MIO AYS Prayogie, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edy Purdijatno, Laksamana Pertama DR Dwi Hartono S.Pd, MAP, M.TR.OPSLA, Kombes Pol Heru Suprihasto SH, MH, dan para undangan lainnya.

Acara yang dibuka tepat pada pukul 10.00 WIB tersebut, diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, yang dilanjutkan dengan sambutan Ketua Penyelenggara Peter M Siahaya SE. Dalam Sambutannya, Peter menyampaikan ucapan terima kasih, atas kehadiran narasumber dan peserta seminar. “Atas nama panitia pelaksana, saya mengucapkan terima kasih kepada narasumber, peserta serta semua panitia, sehingga kegiatan seminar ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Laporan ketua penyelenggara, kegiatan seminar ini diikuti oleh sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari Taruna Sekolah Tinggi Ilmi Pelayaran Jakarta berikut dengan pendamping, Taruna Politeknik Pelayaran Banten berikut dengan pendamping, mahasiswa, GPIB, pelajar dan masyarakat umum.

“Semoga saja, kegiatan seminar hari ini yang dilaksanakan oleh Media Lintas Corruption Watch, akan dapat bermanfaat baik untuk diri pribadi, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan seminar ini, dibuka langsung oleh Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam sambutannya, Tedjo Edhy membahas penggunaan narkoba telah meningkat secara signifikan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. “Dampak buruknya tidak hanya dirasakan oleh pemakainya, namun juga oleh keluarga, lingkungan dan sistem kesehatan secara menyeluruh,” ucapnya.

Dia juga mengatakan, bahwa penggunaan narkoba, dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, mulai dari gangguan fisik, mental, hingga sosial. “Ketergantungan pada zat-zat ini, seringkali menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh manusia, memperburuk kondisi kesehatan mental, hingga memicu perilaku beresiko yang berdampak buruk bagi kehidupan sehari hari,” katanya lebih lanjut.

Usai dibuka secara resmi, acara dilanjutkan dengan seminar dan dialog interaktif dengan narasumber Laksamana Pertama DR Dwi Hartono, S.Pd, MAP, M.TR. OPSLA dengan Kombes Pol Heru Suprihasto SH MH dan Dr. Ilyas Indra, SH,MH dengan Moderator Ketua Umum MIO AYS Prayogie.

Dalam paparannya, Dwi Hartono mengatakan psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja pada sistem saraf pusat, dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. “Ada beberapa contoh psikotropika, di antaranya amfetamin, yang seharusnya digunakan untuk mengobati gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Namun seringkali disalahgunakan pemakaiannya, karena zat didalam amfetamim terdapat efek stimulan yang kuat. Selanjutnya, ada juga ekstasi (MDMA). Ekstasi ini dikenal dengan efek euforianya, dan penggunaan yang berlebih menyebabkan kerusakan otak dan masalah kesehatan lainnya,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga mengatakan penggunaan narkoba ini, dapat memberikan dampak berbahaya yang luas pada kesehatan fisik, mental dan sosial. “Pada penggunaan jangka panjang, narkoba dapat merusak organ vital seperti hati, jantung dan paru, sementara untuk kesehatan mental narkoba dapat memicu atau memperparah gangguan mental seperti depresi, kecemasan dan psikologis,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kombes Pol Heru Suprihasto, dalam paparan materinya menyampaikan bahwa narkoba harus dijauhi, karena hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk pengguna narkoba.

“Hingga saat ini, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan orang dari ketergantungan narkoba yang ada hanya untuk pemulihan. Jadi, oleh karena itu, jauhi narkoba dan mari menjaga kesehatan diri pribadi, keluarga dan dukung mereka yang membutuhkan bantuan untuk melepaskan diri dari cengkraman zat berbahaya ini,” tegasnya.

Acara sesi kedua kembali dilanjutkan setelah jam makan siang selesai yang dipimpin Binsar Siagian, SH dengan narasumber Dik Dik Kusnadi, Bc.IP., S.Sos., MM dan Prof. Dr. H. Fachrudin Arbah M, Pd. Di ujung acara ada launching buku Gerakan Anti Narkoba kerjasama IPJI, MIO dan GPIB yang disertai dengan MoU. Dilanjutkan pembagian plakat kepada para narasumber dan tamu undangan. Dan diakhiri dalam sesi foto bersama tamu undangan dan panitia.

Turut hadir dalam acara ini Eko Yoelianto, SH Pimpinan Redaksi Target News, H. M. Tayeb Ibrahim, SH., M.H. Pimpinan Redaksi Bhayangkara Magazine, Anto Suroto Ketua Umum APIKi, Ir. Agung Karang Ketua Umum GPIB, Taufiq Rahman, SH, S.Sos., Christy Andrini S.M Si.Kom, Dr. Raden Djoko Gunawan MS.I, Dr. Mudji Sabar, MBA, CMA, Heri Soelaiman, Chandra Nasution Pemimpin Umum Media NCW dan Wahyudi Effendi Tabloid Mitrapol. (Red)

Related Articles

Latest Articles