Rabu, Juli 3, 2024

Membuhul Niat

Oleh Masud HMN

Tiap amal pekerjaan tergantung niat, jika niatnya karena Allah akan dibalasi dengan baik. Tetapi kalau niat berdasarkan sesuatu yang lain maka amal perbuatan itu bergantung kepada sesuatu yang lain itu.  Oleh sebab itu kemaslah nawaitu atau niat dengan benar.

Innaamal akmaluu binniat. Tiap amal tergantung pada niatnya. Demikian satu hadist mengatakan.

 

Titik Tolak

Sesungguhnya perbuatan ada tempat pijakan untuk mengawali. Seperti ungkapan kata melompat bersitumpu, mencencang berlandasan. Sebagai titik tolak amal penting kita perhatikan.

Landasan amal perbuatan dalam menentukan pencapaian beraktivitas. Dalam bidang apa saja, apakah di bidang ekonomi, sosial dan poitik. Kita memerlukan tempat di mana kita mulai starting poin. Basis kita bertolak dalam mencapai tujuan.

Sebagai misal dalam membangun bangsa dan negara. Dahulu sebelum merdeka semua berjuang dengan ikhlas. Tak ada motivasi lain.

Tetapi sesudah kita merdeka kok berubah. Berlomba-lomba mencari jabatan. Mencari fasilitas untuk  dapat korupsi. Niat kita berubah.

Semula berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Setelah tercapai kemerdekaan berebut membagi hasil kemerdekaan.

Lain dahulu beda sekarang. Meskipun orangnya sama. Itu juga yang dulu juga orang sekarang.

 

Pengaruh

Jika kita pertanyakan kenapa demikian? Kok berubah. Jawabannya karena pengaruh pekembangan keadaan.

Yang mepengarauhi setidaknya kata ahli ilmu jiwa (psikologi) ada tiga faktor, yaitu:

Pertama, niat yang berubah. Lantaran suasana baru berbeda dengan dahulu. Misalnya dulu keadan kita miskin tidak  memiliki uang. Lantas sekarang kesempatan memperoleh uang banyak.

Timbul pikiran yang baru. Kenapa kita tidak mamfaatkan. Ketimbang kita miskin dan melarat terus. Timbul inisiatif yang bertahan hidup sederhana, menjadi mencari kaya.

Kedua, perkembangan lingkungan. Zaman dahulu tidak ada peluang. Misalnya ekonomi perdagangan. Mengakibatkan dapat mencari materiel uang yang banyak.

Perdagangan global membawa kesempatan itu. Kekuatan negara dari luar pun datang. Untuk melakukan  dan membantu kondisi itu.

Ketiga, landasan yang tidak kuat banyak orang. Kita tidak mau menyadari bahwa nawaitu telah berubah. Padahal itu landasan hidup ke depan harus kuat.

Hal itulah yang menjadi sebab, munculnya ketidakberesan. Sejak korupsi, judi, dan penerapan teori menghalalkan segala cara.

 

Membuhul Niat

Sehubungan dengan itu kita kutip buku Lembaga Budi Bustami Ibrahim ia mengemukakan perlunya membuhul niat. Artinya memantapkan motivasi atau niat. Tanpa itu kemungkinan motivasi atau niat bisa bergoyang dan berganti.

Dari semula baik, berganti tidak baik. Dari yang benar menjadi tidak benar. Itulah yang disesali, dikira panas sampai petang kiranya hujan tengah hari.

Inilah agaknya problem kita yaitu niat. Kita abai dalam membuhul atau menguncinya. lalu di tengah jalan berubah. Mestinya tetap tegak lurus atau konsisten.

Jakarta, 30 Juni 2024

*) Doktor Masud HMN Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles