Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mencermati Pertumbuhan

Tiada jalan lain untuk meningkatkan pertumbuhan kecuali kerja keras dan memeras otak. Ini dikondisikan dari rakyat biasa sampai pejabat. Jika tidak negara akan tertinggal terus dalam bidang ekonomi.

Pertumbuhan secara etimologi artinya penambahan, perubahan. Penambahan ekonomi artinya kenaikan. Perubahan penduduk makasudnya kenaikan penduduk.

Secara terminologi dikaitkan dengan ekonomi maka diartikan peningkatan pendapatan (economic growth). Pertambahan pendaapatan. Kenaikan hasil.

Begitulah. Secara sederhana dalam mendiskusikan pertumbuhan ibarat berjenjang bertingkat. Setelah tangga pertama selanjutnya tangga kedua dan seterusnya. Berangsur-angsur bertahap berdasarkan kondisi.

Maka para pemikir ekonomi negara harus memeras otak dan keringat, tidak mudah ibarat membalik kedua tapak tangan. Artinya berpikir dan bekerja.

Kondisi kurang, sama dengan kemaren atau meningkat. Menjadi terapan bepikir; Sungguh-sungguh  serius.

Dalam ungkapan klasik mengatakan kalau keadaanmu lebih buruk dari kemaren termasuk kamu dalam celaka. Kalau situasi kamu sama dengan kemaren adalah kamu merugi. Bila kondisimu lebih baik dari kemaren itulah pertumbuhan kondisi beruntung.

Kondisi itu dibagi tiga keadaan, yaitu merugi, kondisinya buruk. Kalau sama (break event) dengan kemaren merugi, kalau hari ini lebih baik dari kemaren beruntung. Jadi yang termasuk dalam kategori teori pertumbuhan, ialah yang lebih baik dari kemaren. Keadaan yang beruntung itulah disebut pertumbuhan.

Faktor dipandang beberapa aspek. Misalnya salah satunya produk nasional bruto (PDB), pendapatan kotor. Diukur dari faktor tersebut berapa besarannya.

Kategori pertumbuhan yaitu menciptakan kondisi lebih baik dari sebelumnya. Kriterianya diukur dengan persen. Pertumbuhannya berapa persen.

Terhadap Indonesia perumbuhan tahun lalu adalah 5,3 persen dari PDB. Jadi Indonesia kalau sama dengan tahun lalu atau tidak ada pertumbuhan termasuk kriteria yang tidak baik. Harus di atas 5,3 persen.

Pertumbuhan dalam kajian ini Indonesia harus bertumbuh di atas 5,3 persen. Baru dianggap baik dan bertumbuh. Pertanyaannya bagaimana mencari pertumbunan sampai ke tingkat itu?

Sekadar perbandingan kita melihat Negara India pertumbuhannya 2022 adalah 6,3 persen. Sengaja tidak memperandingkan dengan Malaysia atau Korea Selatan. Dua negara itu income per kapita lebih tinggi dari Indanesia.

Kita melihat Indonesia dalam kedudukan 5,3 persen. Bisa disimpulkan bagaimana perbandingan kedua negeri tersebut di bidang ekonomi berdasarkan angka pertumbuhan.

Sudah jelas Negara India lebih maju pertumbuhan ekonominya dibanding Indonesia. Akhirnya negara kita harus diurus ekonominya. Adanya ekonomi yang pertumbuhannya bagus akan memajukan negara.

Jakarta, 11 September 2023

*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles