Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mengawal 15 Persen Generasi Muda

Oleh Masud HMN*)

Alangkah sedikitnya jumlah anggota DPR kita yang berusia muda. Hanya 15 persen dari jumlah keseluruhan anggota di Senayan. Perlu dikawal. Suara mereka bisa hilang di tengah suara yang banyak. Mengawal hanya 15 persen suara generasi muda.

Padahal hari depan bangsa ada di tangan orang muda hari ini. Bagaimana kalau tidak ada suara orang muda membangun bangsa. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.

Amatlah urgen kita berpikir untuk neningkatkan jumlah partsipasi pemuda di berbagai bidang termasuk di lembaga perlemen. Fungsinya sebagai agen perubahan. Tujuannya untuk mencapai Indonesia yang berkemajuan.

Mengutip kata penyair terkenal yaitu Sakib Amir Arselan menegaskan hal itu. Dalam pandangan dia, ini penting kalau terabaikan berarti bangsa ini juga akan tidak memiliki masa depan. Maka kekurangan pemimpin masa depan. Karena mengabaikan ada tempat tesedianya media yang menghasilkan orang-orang harapan untuk masa yang akan datang itu. Demikian Sakib Amir Arselan.

Sebanyak 585 orang total anggota dewan di perlemen yang dipilih orang muda hanyalah 15 persennya yaitu 70 orang. Mereka usia 40 tahun ke bawah. Selainnya orang usia tua semua.

Seharusnya sesuai dengan persentase penduduk. Usia muda lebih besar ketimbang usia tua. Ini rasio penduduk Indonesia.

Ada dua faktor yang perlu mendapat perhatian.

Yaitu pertama pendidikan. Faktor ini mengharusan anak muda bangsa harus terdidik, karena di tangan orang yang berpendidikanlah bangsa ini akan maju.

Yang kedua adalah wawasan. Wawasan setidaknya menyangkut nilai internasional dan nilai kebangsaan (Pancasila).

Yang ketiga, adalah kesempatan. Kesempatan inilah yang memerlukan keterlibatan. Yaitu merka sendiri harus merasa penting.

Ketiga faktor ini tergantung amat kepada perlemen yang merancang progam. Artinya dalam menempatkan perencanaan. Sebab hari yang akan datang tergantung kepada perencanaan hari ini.

Rasanya urgen sekali kita pertimbangkan. Yakni kita bicarakan hari depan dengan berbasis orang muda saat ini. Kita mau mencapai tahun emas seratus tahun Indanesia di tahun 2045.

Jakarta, 6 Juni 2024.

*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles