Jakarta, Demokratis
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, dermaga di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, siap beroperasi. Hal itu dikatakan saat meninjau langsung uji coba bongkar muat yang dilaksanakan di pelabuhan tersebut, Kamis (3/12).
“Uji coba bongkar muat barang di Patimban ini bisa dilakukan dengan baik. Kapal bisa sandar, artinya dermaga sudah siap (beroperasi). Kedalaman kolam air sudah baik, alur dari luar ke sini sudah baik, jalan dari pabrik ke sini sudah bagus,” kata Budi dalam keterangan resminya, Kamis (3/12).
Menhub menuturkan, Pelabuhan Patimban siap beroperasi secara terbatas dalam waktu dekat untuk kegiatan car terminal. Dijelaskan, kegiatan uji coba pelaksanaan bongkar muat barang dan penyandaraan lapal dilakukan menggunakan kapal MV Ostina yang akan menuju Pelabuhan Belawan Medan.
Pada saat uji coba, dilakukan pengangkutan sebanyak 22 unit mobil dari Car Terminal ke dalam kapal. Terkait dengan pengelolaan Pelabuhan Patimban pada masa pengoperasian secara terbatas, Budi mengatakan, pengelolaan pelabuhan Patimban akan dilakukan oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban yang akan dibantu oleh tenaga ahli profesional di bidang kepelabuhanan.
Kompetensi yang diberikan sama dengan yang dilakukan di Tanjung Priok. Menhub berharap agar para stakeholder dan instansi terkait siap untuk berpartisipasi dalam pengelolaan pelabuhan ini.
Pengoperasian Pelabuhan Patimban, sebut Budi, dapat segera direalisasikan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa Barat.
“Yang paling penting adalah apa yang kita lakukan ini sebagai motor penggerak pergerakan kemajuan ekonomi Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum menyampaikan, Pemprov Jawa Barat sedang membuat segitiga perkembangan ekonomi dengan nama Metropolitan Rebana yang sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Jawa Barat.
“Karena kami yakin dengan adanya Patimban, akan memberikan banyak manfaat buat masyarakat. Sekarang rumah-rumah di sekitar Patimban sudah bagus-bagus. Ini efek domino yang diharapkan oleh kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.
Ruzhanul menyatakan, dengan adanya sejumlah infrastruktur transportasi seperti, Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan dibantu dengan sarana-sarana yang lain, Jawa Barat akan memiliki pusat ekonomi baru yang ketiga setelah Bandung Raya dan Bodebek.
Disebutkan, Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pelabuhan itu dititikberatkan sebagai pelabuhan yang melayani kegiatan ekspor impor dan domestik untuk kargo kendaraan dan kontainer. Pembangunan Pelabuhan Patimban merupakan proyek berskala panjang yang dimulai pada Tahun 2018 dan direncanakan selesai Tahun 2027.
Saat ini sedang dalam pembangunan tahap pertama yang meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan jembatan penghubung, Back Up Area, dan jalan akses, dengan kapasitas car terminal sebesar 218.000 CBU dari total kapasitas kumulatif 600.000 CBU dan kapasitas container terminal sebesar 250.000 TEUs dari total kapasitas kumulatif 3,75 Juta TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.
Prospek ke depan pembangunan Pelabuhan Patimban dapat menjadi pelabuhan berskala internasional yang mampu melayani dan menyediakan terminal peti kemas dengan kapasitas 7,5juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU. (Red/Dem)