Sabtu, November 2, 2024

Meninggalkan Duka Mendalam Terhadap Keluarga dan Teman, Ricci Hutasoit Korban Kecelakaan Lalulintas Akan Dimakamkan Hari Ini

Jakarta, Demokratis

Ricci Hutasoit, korban kecelakaan lalulintas yang dilindas truk tangki minyak di Simpang SMA Negeri 1 Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (1/11/2024), saat pulang sekolah, akan dimakamkan hari ini, Sabtu (2/11/3024).

Meninggalnya Ricci Hutasoit ini bukan hanya meninggalkan duka terhadap kedua orang tuanya, Juhor Hutasoit dan Lija boru Hutagalung, tapi para keluarga dan warga masyarakat Lobusingkam, Kecamatan Sipoholon itu, ikut berduka yang sangat mendalam, karena Ricci Hutasoit, dikenal seorang anak yang ramah dan baik terhadap siapapun.

Bahkan di SMA Negeri 1 Sipoholon, Ricci Hutasoit, dikenal salah satu siswa yang punya pendirian yang baik. Maka meninggalnya Ricci Hutasoit, para teman-temannya sangat berduka atas kepergian Ricci Hutasoit kepangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Korban Ricci Hutasoit adalah selaku anak adek kandung wartawan Demokratis di Jakarta.

Ketabahan dan kesabaran untuk menghadapi situasi dan peristiwa yang benar-benar memilukan ini, Juhor Hutasoit dan Lija Hutagalung, sebagai orang tua Ricci Hutasoit, agar tabah dan menyerahkan seluruh kepedihan kepada Tuhan.

Dan diharapkan pula, pihak kepolisian Mapolsek Kecamatan Sipoholon, dapat mengusut sampai tuntas peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya Ricci Hutasoit.

Salah satu keluarga Hutagalung di Lobusingkam, Rafles Hutagalung, mengungkapkan rasa dukanya atas kejadian meninggalnya cucunya Ricci Hutasoit, karena diduga terkena lindas truk tangki minyak tersebut. Ia bersikeras agar kasus kematian Ricci Hurasoit diusut sampai tuntas oleh pihak kepolisian Polsek Sipoholon yang menangani kasus kecelakaan tersebut.

“Kami harapkan pihak kepolisian jangan bermain-main memproses kasus kecelakaan ini, pengemudinya harus ditahan dan diproses secara hukum,” tegasnya melalui telepon kepada Demokratis, Jumat (1/11/2024).

Ia juga menambahkan kasus ini belum ada ke arah perdamaian karena air mata belum kering di kelopak mata mereka. “Tunggu selesai proses penguburan selesai, baru kita bergerak,” ucapnya. (Juanda Sipahutar)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles