Padangsidimpuan, Demokratis
Tidak terasa bulan puasa Ramadhan telah mendekati pertengahan, sementara stabilitas perekonomian masih sangat merosot. Hal ini ditandai dengan menurunnya minat serta daya beli masyarakat di pasar-pasar seperti Pijorkoling, Padangsidimpuan Tenggara.
Robiah A. Nasution salah satu pedagang pakaian di Pasar Pijorkoling mengatakan, daya beli masih sangat menurun, mungkin dampak sulitnya ekonomi sekarang ini.
“Ini saja sudah 11 hari puasa di mana biasanya kami para pedagang sudah mulai bolak-balik belanja baik untuk persiapan stok barang maupun menutupi barang yang kosong, tapi sampai sekarang barang-barang masih menumpuk karena tidak ada pembeli,” katanya, Sabtu (23/4/2024).
Di lain tempat, Halimah, penjual takjil dan bukaan di Batunadua juga mengaku sangat resah akibat yang biasanya di bulan Ramadhan selalu ramai sekarang malah sangat sepi. Dia juga mengatakan tak jarang jualannya selalu tersisa banyak bahkan hasil penjualan tidak dapat menutup modal.
“Sepi, pak, ini saja saya sudah sering nombok modal karena sangking nggak lakunya, orang yang ke pasar juga sepi, apa mungkin imbas ekonomi yang lagi sulit ya,” ungkapnya.
Abdul Azies N. H Pemerhati sosial menyebutkan, “Dalam hal ini Pemerintah Daerah seharusnya mencari solusi agar roda perekonomian kembali berjalan dan masyarakat juga dapat keluar dari situasi sulit saat ini.” (Abdullah Taufieq)