Temanggung, Demokratis
Di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi melakukan kunjungan kerja meninjau sejumlah program Padat Karya Tunai (PKT) di Temanggung yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran serta mempertahankan daya beli masyarakat sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.
Menteri Basuki menyampaikan, agar pelaksanaan program padat karya seperti Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS-3R), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) terus dilakukan evaluasi setiap tahunnya.
“Pelajari betul, apa yang kurang dalam pelaksanaan untuk dievaluasi sehingga bisa dilakukan perbaikan setiap tahunnya,” kata Menteri Basuki.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Cakra Nagara mengatakan, program TPS3R Sehati di Desa Balesari dilaksanakan pada tahun anggaran 2021 dengan alokasi dana sebesar Rp600 juta dengan penyerapan upah sebesar Rp61,23 juta untuk 870 Hari Orang Kerja (HOK).
“Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah. Selain itu juga untuk memperpanjang umur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah dengan mengurangi volume sampah mulai dari sumbernya,” kata Cakra.
Dikatakan Cakra, lingkup pekerjaannya yakni pembangunan hanggar pengolah sampah, pembangunan gedung kantor TPS 3R, pembangunan rumah pengembangbiakan Maggot BSF, pengadaan mesin pengolah sampah organik, pengadaan mesin pengayak kompos, dan pengadaan motor roda 3 pengangkut sampah.
Tidak jauh dari lokasi TPS3R, Kementerian PUPR juga melaksanakan PKT Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berupa pembangunan jalan akses produksi pertanian di lokasi pengembangan lumbung pangan hortikultura Temanggung. Pekerjaannya dilaksanakan secara bertahap pada tahun anggaran 2016, 2020 dan 2021.
Pada tahun 2016, pelaksanaan PISEW di lokasi tersebut menelan anggaran sebesar Rp984 juta untuk pelebaran jembatan, dan peningkatan jalan paving. Selanjutnya pada tahun 2020 dilaksanakan kembali program PISEW di lokasi tersebut senilai Rp600 juta dengan pekerjaan peningkatan jalan paving. Sedangkan pada tahun 2021 pelaksanaan PISEW berupa peningkatan jalan beton, pekerjaan talud, dan pekerjaan saluran drainase dengan biaya Rp600 juta.
Di Kabupaten Temanggung, Kementerian PUPR juga telah melaksanakan program PAMSIMAS dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan di Desa Bansari. Desa ini terdiri dari 9 dusun dengan jumlah penduduk sekitar 4.790 jiwa sebanyak 1.397 Kepala Keluarga (KK). Jumlah sambungan rumah di Desa Bansari saat ini sudah mencapai 830 unit, yang dibangun secara bertahap pada 2016, 2018, dan 2019.
Terakhir, di Kabupaten Temanggung Kementerian PUPR juga melaksanakan padat karya BSPS. Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Wilayah Jawa III M. Mulya Permana mengatakan, pada tahun 2021 program BSPS di Temanggung diperuntukkan untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni sebanyak 650 unit.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Dwi Purwantoro, Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, dan Kepala BPPW Jawa Tengah Cakra Nagara. (Reimon)