Lionel Messi kembali membuat para penggemar Barcelona berdebar. Melalui unggahan terbaru di media sosial, sang legenda mengirim pesan yang bernada nostalgia sekaligus penuh harapan akan kemungkinan dirinya pulang ke Catalan, cepat atau lambat.
“Tadi malam aku kembali ke tempat yang sangat kurindukan. Tempat di mana aku pernah merasakan kebahagiaan luar biasa, di mana kalian membuatku merasa menjadi orang paling bahagia di dunia ribuan kali. Aku berharap suatu hari bisa kembali, bukan hanya untuk mengucapkan selamat tinggal sebagai pemain, karena aku tak pernah sempat melakukannya,” tulis Lionel Messi.
Unggahan tersebut sontak membuat publik Barcelona berharap. Banyak yang menafsirkan bahwa Messi membuka pintu untuk kembali, entah sekadar menyapa atau benar-benar mengenakan seragam Blaugrana lagi. Namun, pertanyaan besar pun muncul yaitu apakah masih ada tempat untuknya di Barcelona era Hansi Flick yang kini tampil dengan filosofi permainan berbeda?
Salah satu penghalang terbesar bagi kemungkinan kembalinya Lionel Messi adalah hubungannya dengan Presiden Klub, Joan Laporta. Cara kepergian Messi dari Barcelona pada 2021 masih meninggalkan luka yang belum sepenuhnya sembuh. Meskipun situasi kini terlihat lebih tenang, hubungan keduanya belum sepenuhnya pulih. Laporta sempat berupaya memperbaikinya melalui berbagai pernyataan publik.
“Kami dahulu punya hubungan yang sangat baik. Saat kontraknya tidak diperpanjang, hubungan itu sempat renggang. Sekarang sudah agak membaik,” ujar Laporta beberapa waktu lalu dikutip Marca, Selasa (11/11/2025).
Namun, Messi tetap memilih diam. Bahkan, mantan wakil presiden Barcelona, Jordi Mestre, menyebut bahwa keluarga Messi masih “sangat, sangat marah” kepada Laporta. Kondisi ini membuat kembalinya sang legenda tidak semudah membalikkan tangan.
Pertanyaan berikutnya adalah, di mana Lionel Messi akan bermain jika benar-benar kembali ke Barcelona?
Secara taktik, Marca menyebut hanya ada dua posisi yang masuk akal, sebagai false nine atau gelandang serang, peran yang serupa dengan yang dijalankannya di tim nasional Argentina saat ini.
Barcelona baru saja menang atas Celta Vigo berkat hat-trick Robert Lewandowski, yang kini berusia 37 tahun. Messi sendiri sudah 38 tahun, sehingga faktor usia seharusnya bukan masalah besar. Dalam sistem serangan cepat ala Hansi Flick, Messi bisa berperan sebagai false nine yang bergerak bebas, menciptakan ruang bagi pemain-pemain muda seperti Lamine Yamal, Raphinha, Marcus Rashford atau Dani Olmo. Kolaborasi lintas generasi itu tentu terdengar menggoda bagi para pendukung Blaugrana.
Alternatif lainnya, Messi dapat dimainkan sebagai gelandang serang di belakang dua gelandang bertahan. Posisi tersebut biasanya diisi oleh Fermín atau Dani Olmo, dan Messi bisa mengambil peran itu tanpa perlu mengubah formasi dasar Flick.
Ia akan menjadi pengatur serangan utama, menjembatani lini tengah dengan lini depan bersama Frenkie de Jong dan Pedri. Dalam posisi ini, Messi tidak perlu banyak terlibat dalam pertahanan, sehingga tenaganya dapat difokuskan untuk kreativitas dan distribusi bola.
Selain urusan taktik dan hubungan personal, ada faktor lain yang tak kalah penting bagi Lionel Messi yakni Piala Dunia 2026. Musim MLS akan berakhir pada Desember 2025 ini, memberi Messi waktu istirahat sekitar dua bulan sebelum kembali memperkuat Inter Miami pada Maret mendatang. Dengan jadwal yang padat, kecil kemungkinan ia akan menambah beban dengan bergabung kembali ke Barcelona, bahkan jika hanya sebagai pemain pinjaman.
Secara rasional, peluang Messi untuk kembali bermain di pertandingan resmi Barcelona memang kecil. Namun, sepak bola kerap menentang logika. Kata-kata Messi dalam unggahan tersebut masih menggema di hati para culé.
“Aku berharap suatu hari bisa kembali, bukan hanya untuk mengucapkan selamat tinggal sebagai pemain, karena aku tak pernah sempat melakukannya,” tulis Lionel Messi.
Mungkin, suatu hari nanti, perpisahan yang layak itu benar-benar akan terjadi. Bagi Lionel Messi dan Barcelona, mimpi itu belum mati. Sebab seperti kata pepatah, bermimpi itu gratis, dan bersama Messi, apa pun bisa terjadi. (Rio)
