Bogor, Demokratis
Sekolah Islam atau yang dikenal dengan sebutan Madrasah Ibtidaiyah (MI), saat ini tidak lagi menjadi institusi pendidikan yang dipandang sebelah mata. Stigma masyarakat berubah setelah madrasah mengantarkan siswa-siswinya menjadi murid yang berprestasi. Secara otomatis, melalui prestasi yang dimiliki, madrasah itu menjadi magnet untuk menarik orangtua menyekolahkan anaknya ke madrasah.
Prestasi yang dimiliki madrasah tentu bukan sesuatu yang instan. Perjuangan keras untuk mendapatkan prestasi yang cukup bergengsi itu telah dibuktikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ishlah, dengan berbagai prestasi yang diraihnya, seperti, juara 1 Aksioma MTQ tahun 2017 tingkat Kabupaten, juara 3 KSM Calisqur di tahun 2018 tingkat Kabupaten, juara umum Aksioma di tahun 2019 tingkat Kecamatan, Juara 1 Aksioma Badminton Putra di tahun 2019 tingkat Kecamatan dan juara 1 Aksioma Badminton Putri di tahun 2019 tingkat Kecamatan.
“MI Al Ishlah dapat mewakili di tingkat Kecamatan dan Kabupaten, ini perjuangan anak-anak kami bersama pembinanya,” ujar Jenal.
Jenal Rupak mengatakan, sekolah yang beralamat di Jl Kp Sindanglengo RT 05/04 Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, berdiri sejak tahun 1993, sampai saat ini sudah banyak prestasi yang diraih meskipun MI tersebut belum lama berdiri.
“Sekarang murid-muridnya sudah mencapai 956 siswa, itu dari kelas 1 sampai kelas 6. Ke depannya saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, MI ini agar diperhatikan dari intansi terkait. Tanpa dukungan Pemkab Bogor kita bukan apa-apa,” katanya.
Dengan perpaduan pelajaran agama, seperti akidah, akhlak, fikih, sejarah Islam, dan pelajaran umum, setiap murid MI Al-Kitab Ishlah memiliki modal dasar yang kuat ketika akan memasuki sekolah yang lebih tinggi.
“Iman kuat dan pelajaran umum memadai akan menjadi modal dasar anak-anak. Harapan saya tahun-tahun yang akan datang agar piala yang merupakan kebanggaan ini dapat dipertahankan dan nama sekolah MI ini akan terkenal,” pungkasnya. (Sobandi/R)
