Aceh Tenggara, Demokratis
Pondok Pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan ilmu agama Islam.
Kunjungan tim Demokratis di tiga lokasi Pondok Pesantren di Kabupaten Aceh Tenggara, ketiga pendidikan di Pondok Pesantren tersebut berjalan dengan penuh suka dan duka.
Pondok Pesantren Darul Hijrah Al-Aziziyyah 03 di Kecamatan Mbambel, Kabupaten Aceh Tenggara, Pimpinan Pesantren Tgk Sabiran, SPdI ditemui Demoratis September 2022, mengaku dan mengucapkan bayak terima kasih kepada pihak yang selama ini memberikan perhatian.
“Bantuan pada Pondok Psantren Darul Hijrah Al-Aziziyyah, adapun bantuan itu yang kami terima berupa swadaya masyarakat kami doakan Allah SWT membalas kebaikannya doa kami yang mau membantu pesatren, semua Pondok Pesantren di manapun letak Pondok Pesantren tersebut,” kata Tkg Sabiran, S.PdI.
“Tahun ini Pondok Pesantren kami Darul Hijrah Alziziyyah mendapat satu paket bangunan asrama putri dari Dinas Pendidikan Dayah Banda Aceh,” ungkapnya.
Menurutnya, adanya bantuan itu tentu saja sudah sebagian santri mereka sudah bisa terbantu memiliki tempat mondok berdindingkan beton yang sebelumnya berdindingkan kayu papan. Kini dengan adanya bangunan, santri putri bisa mondok lebih aman lagi.
“Biarlah santri yang laki-laki mondoknya berdindingkan kayu, mudah-mudah nanti semua santri Darul Hinjrah Alziziyyah bisa memiliki bangunan asrama berdindingkan beton, Pesantren Darul Hinjrah Alzaziyyah masjid masih berdindingkan dan asrama lelaki,” Tkg Sabiran, S.PdI tutup kata.
Pesantren Darul Azhar Desa Deleng Megahe, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, juga mendapat dua paket bangunan asrama putra dan putri. Pimpinan Pesatren Darul Azhar Desa Deleng Megahe yang tak mau disebutkaan jati dirinya, memastikan bangunan dikerjakan sesuai dengan spesifikasi.
“Bangunan manfaatnya untuk pesantren ini, mana mungkin kita kurang-kurangin,” pimpinan Pesantren Darul Azhar Deleng Megahe menutup kata.
Waktu berselang dari pagi hingga sore, Yayasan Pesantren Darur Qur’an Alif Abya Herman, SPd.I kepada Demokratis mengaku pesantren yang ia pimpin berdiri karena Allah dan adapun pembangun apa adanya ini atas sumbangan dari masyarakat.
“Sekitar hampir lima tahun pesantren kami ini berdiri, belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah,” kata Abya Herman, S.PdI.
“Jelas harapan saya untuk ke depan agar pemerintah bisa lebih memperhatikan pesantren kami ini,” tutup Abya Herman. (Tim)