Tapteng, Demokratis
Kumuh dan tidak terawat, mungkin itu kata yang tepat diberikan kepada kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 153010 Naipospos I Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), terkesan jorok, kotor, dan minim perhatian.
Warna cat dinding sekolah terlihat begitu kusam, pintu rusak, kondisi dalam ruangan kelas maupun kantor menyedihkan, sebab lantai terlihat pecah-pecah dan plafon sudah pada bolong, namun manajemen sekolah seolah-olah membiarkan keadaan sekolah memprihatinkan.
Mirisnya lagi masalah toilet atau WC sekolah itu jorok, kotor, bau, karena posisinya toilet itu berada di bagian ujung bangunan sekolah dalam keadaan terbuka tidak memiliki pintu masuk.
Selain itu, kepala sekolah kurang aktif datang ke sekolah alias jarang masuk kantor.
Hal itu disampaikan sejumlah orangtua siswa kepada awak media ketika hendak menjemput anaknya di sekolah itu, Jumat (22/8/2025).
“Bagaimana mau menambah hidup bersih dan sehat kepada para pelajar, jika dalam kehidupan sehari-hari di sekolah itu kondisi toiletnya jorok dalam keadaan terbuka tidak ada pintunya,” ujar mereka.
Kepala Investigasi LSM Lippan Sumut Aron Hasibuan yang juga sebagai pemerhati pendidikan Sibolga – Tapteng ketika diminta tanggapannya terkait kurangnya perawatan di sekolah tersebut menyampaikan bahwa menyayangkan kondisi sekolah ini.
Ia pun mempertanyakan pengalokasian dana pemeliharaan Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Menurutnya, kondisi fisik yang tidak terawat ini menimbulkan dugaan tidak terserapnya anggaran pemeliharaan gedung, baik anggaran dari daerah mau pun dari pusat.
“Seharusnya anggaran dipergunakan dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, agar para siswa dapat belajar dengan baik. Lantas penyerapan anggaran pemeliharaan selama ini patut kita pertanyakan. Saya khawatir, jangan-jangan anggaran untuk perawatan sekolah tidak jelas penyerapannya,” pungkasnya.
Aron yang akrab di sapa Oppung berharap, instansi terkait seperti inspektorat dan lainnya bisa turun langsung ke sekolah ini, sehingga bisa diketahui separah apa kondisi fisik bangunannya.
“Pertanyakan laporan pertanggung jawaban selama ini seperti apa, karena SDN 153010 Naipospos I ini adalah sekolah negeri yang mendapatkan anggara dari pusat. Bila terbukti ada penyalahgunaan anggaran tolong berikan sanksi tegas agar ada efek jera,” tegasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak yang bersangkutan yaitu Anisa Gultom Kepala Sekolah SDN 153010 Naipospos I ketika hendak dikonfirmasi, Senin (25/8/2025) tidak berada di tempat.
Namun beberapa orang guru di sekolah tersebut selalu beralasan bahwa kepala sekolah sedang ke dinas pendidikan. (MH)
