Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Miris, Kesucian Anak di Bawah Umur Dinodai Lima Kali Oleh Pelaku Berbeda

Rokan Hulu, Demokratis

Nasib tragis menimpa DF, gadis belia yang masih berusia 16 tahun karena harus menjadi korban pemuas nafsu para penjahat kelamin. Mirisnya lagi, kesuciannya dinodai sebanyak lima kali oleh pelaku yang berbeda.

Kini warga Desa Simpang Harapan, Kecamatan, Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini, juga harus menanggung malu karena sudah berbadan dua. Saat ini usia kandungannya sudah memasuki bulan ketiga.

Korban DF didampingi tiga adik serta ibunya Nadiyem saat ditemui Demokratis di kediamannya di tengah kebun sawit, Rabu (9/12/2020) mengungkapkan, peristiwa pilu yang menimpa putrinya dilakukan oleh tetangga dan warga desa lain ini sudah pernah dilaporkan kepada Ketua RT dan perangkat desa setempat tapi dianggap suatu hal yang biasa-biasa saja sehingga tidak ada tindaklanjut sampai proses hukum.

“Sudah pernah dilaporkan ke Pak RT setempat tapi sampai saat ini begini-gini aja,” ungkap Nadiyem di rumahnya berlantai tanah yang hanya dilapisi dengan plastik.

Menurut Nadiyem, keluarganya juga merasa ketakutan karena mendapat ancaman dari salah seorang pelaku pemerkosa putrinya. “Takut aku, pak,” ungkap Nadiyem sembari membentuk jari sepuluh seolah-olah minta ampun. “Nanti dipenjara aku.”

Sementara DF mengaku jika pelaku pertama pernah mengancam dirinya agar tidak melaporkan kejadian ini kepada siapapun. “Jangan kasih tau siapa-siapa ya katanya sambil memberikan uang 50 ribu rupiah,” ungkapnya sembari menatap cahaya matahari dari dinding rumahnya yang terbuat dari bambu seolah-olah ia melihat tidak ada lagi masa depan yang cerah.

Keluarga Nadiyem tidak dapat berbuat banyak karena mereka hanyalah keluarga miskin dan tidak berpendidikan sehingga mereka memiliki keterbatasan pengetahuan hukum dan ditambah lagi ayah DF sebagai kepala keluarga yang memiliki keterbelakangan mental sehingga tidak dapat menjaga kehormatan keluarganya.

Akhirnya, agar DF mendapatkan keadilan, Demokratis pun membawa DF beserta keluarganya untuk menemui perangkat Desa Simpang Harapan untuk mencari solusi yang terbaik. Keluarga DF pun bertemu dengan Sekretaris Desa Simpang Harapan.

Sekretaris Desa mengatakan jika pihaknya siap membantu DF untuk mencari pelaku pemerkosaan. Dan Sekretaris Desa menelepon pihak Linmas, Kadus serta Ketua RT untuk merapat ke kantor Desa Simpang Harapan. Setelah mengetahui nama-nama kelima pelaku tersebut, Sekretaris Desa pun meminta mereka untuk mencari para pelaku agar didamaikan dengan DF.

Saat menunggu para pelaku yang dicari, Demokratis pun mengamankan korban DF ke salah satu tempat agar lebih aman mengingat korban DF mendapatkan ancaman sembari menunggu arahan dari Sekretaris Desa.

Karena terlalu lama menunggu, Demokratis pun membuat surat kuasa agar ditandatangani oleh korban DF agar dapat didampingi membuat laporan ke Polres Rohul dan meminta agar orangtua DF segera datang ke lokasi.

Namun yang datang malah preman yang mengaku sebagai paman DF yang diduga dibawa oleh perangkat Desa Simpang Harapan untuk menjemput korban DF. (Tim)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles