Kamis, Oktober 31, 2024

MN Forhati Gelar Cerdas Digital 2022 di SMA Matla’ul Anwar Margahayu Kabupaten Bandung

Bandung, Demokratis

Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati (Forhati) menggelar kegiatan Cerdas Digital 2022 yang dilaksanakan di SMA Matla’ul Anwar Margahayu Kabupaten Bandung, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan tersebut mengambil tema “Cerdas Digital Edukasi, Komunikasi dan Kreasi” yang merupakan hasil kerjasama MN Forhati dengan ICMI, Bank Syariah Indonesia, Tirta One dan PT. Jagat Anugerah Gemilang.

Turut hadiri langsung Koordinator Presidium MN Forhati Hj Hanifah Husein dan perwakilan mitra kerjasama, para guru SMA Matla’ul Anwar, siswa dan orangtua/wali murid.

Workshop juga menghadirkan tiga nara sumber yang berkompeten, yaitu dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK, kenali diri, kenali alat reproduksi Syahrir Lantoni jadi konten kreator itu gampang dan Elly Risman, S.Psi remaja cermin perilaku orang tua.

dr. Dewi Inong dalam paparannya menjelaskan dunia digital telah membawa perubahan fundamental kehidupan manusia. Sekat-sekat dan batas negara sudah myaris tidak ada. Komunikasi dan informasi begitu cepat tersaji.

Masalahnya, kemajuan teknologi juga membawa dampak buruk yang luar biasa bagi penggunanya jika tidak bijak dan cerdas dalam penggunaannya. Tayangan pornografi, seks bebas, LGBT, prostitusi dan semacamnya dengan mudah dapat tersaji di hadapan anak-anak kita.

Pada program MN Forhati ini, konten kreator Syahrir Lantoni memberi pengetahuan teknik membuat konten digital kepada para siswa. Syahrir lebih banyak mengulas teknik membuat video, audiovisual, dan lainnya.

“Semua dimulai dari ide dan konsep, kemudian mambuat script atau naskah, lalu menentukan tim produksi, membuat panduan gambar, kemudian membuat jadwal produksi, menentukan peralatan produksi, mencari figuran dan lokasi, merinci anggaran, dan terakhir reading dan rehearsal,” ujarnya.

Sementara, Elly Risman, S.Psi mengatakan, ini merupakan proses membangun moral dan perilaku atau karakter anak. Serta bukan hanya sekadar mengajar, seperti mengajari anak dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak bisa menjadi bisa.

“Produk dari pengajaran adalah terbangunnya cara berpikir kritis dan kreatif yang berhubungan dengan intelektual. Sementara produk dari pendidikan adalah terbangunnya perilaku atau akhlak yang baik,” tutup Elly.

Sementara Kepala Sekolah SMA Mathla’ul Anwar Mahmud Yusup, M.Pd ketika dihubungi wartawan mengenai kegiatan rersebut memberikan tanggapan yang cukup baik, beliau mengatakan bahwa kegiatan ini sangatlah penting dalam pembentukan karakter anak yang harus bersinergi antara orang tua dengan sekolah.

“Karena tantangan sekarang jauh lebih berat, terutama dihadapkan dengan dunia digital yang kalau tidak bisa digunakan dengan arif akan menggiring pada masa depan anak didik yang tidak baik, dan akan menghancurkan bangsa itu sendiri,” tuturnya.

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada MN Forhati yang telah memberikan kepercayaan kepada SMA Mathla’ul Anwar untuk melaksanakan kegiatan tersebut di Kabupaten Bandung. (A. Wahyudin)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles