John Potter, seorang pengusaha pabrik gula di Probolinggo membawa motor dari pabriknya di Jerman ke Indonesia pada tahun 1890-an.
Dari buku berjudul “De Duivelswagen” seperti dikutip dari Trussty, diceritakan Potter merupakan masinis di Pabrik Gula Probolinggo.
Namun dari beberapa buku dan literatur yang dibaca, ada info yang sedikit kurang sinkron terkait tahun kedatangan motor pertama di Indonesia ini.
Disebutkan bahwa Potter mendatangkan Hildebrand und Wolfmuller pada tahun 1893, namun dari History of the Motorcycle: From the first motorized bicycles to the powerful and sophisticated superbikes of today disebutkan kalau motor tersebut pertama dijual massal pada tahun 1894.
Apakah John Potter termasuk orang yang inden duluan sehingga dapat unit sebelum motornya dijual massal atau memang ada kesalahan penulisan tahun, yang jelas Hildebrand und Wolfmuller jadi tonggak pertama kehadiran sepeda motor di Indonesia.
Namun jika betul tahun 1893, kehadiran motor itu di Indonesia terjadi dua tahun sebelum motor Hildebrand Und Wolfmuller dibawa ke Amerika untuk pertama kalinya pada 1895.
Ini menandakan Indonesia memegang peranan penting dalam sejarah distribusi motor di dunia.
Setelah teronggok puluhan tahun, akhirnya tahun 1932 motor Hildebrand Und Wolfmuller ini ditemukan kembali di kediaman Potter.
Mekanik yang peduli pada motor antik, akhirnya merestorasi motor ini dan kemudian disimpan di museum di Malang.
Kalau mau ngomongin motornya, Hildebrand und Wolfmuller milik John Potter ini memiliki mesin 4-tak 1.489 cc dengan konfigurasi dua silinder.
Tapi teknologinya jadul banget, dengan kubikasi mesin sebesar itu powernya 2,5 dk dan kecepatan maksimalnya hanya 45 km/jam.
Sudah itu menyalakan motor ini cukup sulit sehingga John Potter dikisahkan harus menghabiskan waktu 20 menit sebelum bisa digeber.
Itu karena sebelum dijalankan, mesinnya harus dipanaskan dalam artian sesungguhnya, mesinnya dibakar dulu dari luar dengan spiritus!
Kadang Potter juga harus melakukan start dorong ala pembalap, orang-orang masa itu mengibaratkannya seperti loncat naik kuda yang sedang berlari.
Seiring perkembangannya, semakin banyak motor yang masuk ke Indonesia, bahkan klub motor pertama yaitu Motorfiets Rijders Te Batavia resmi berdiri di Batavia pada tahun 1915. (*)