Jumat, September 20, 2024

Mozaik Pegalaman Hidup

Bukan perkara mudah untuk mencapai jabatan seorang menteri. Apa lagi jabatan menteri yang berubah-ubah lantaran koordinasi dan bidang pokok tugas berbeda. Yang sama hanya posisi sebagai pembantu presiden.

Sofyan Abdul Djalil putra Aceh Barat yang lahir di Aceh Timur Langsa mengalami hal itu. Ia berhenti dari lima menteri yang dijabatnya pada 15 Juni 2022 lalu. Lima kementerian yang pernah dipimpinnya dimulai dari masa era Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) dan Presiden Jokowi. Itu dalam era tahun pertama era Presiden SBY dan tahun pertama serta kedua Presiden Jokowi.

Lima menteri yang pernah dijabat yaitu: (1) Menteri Informatika (2) Menteri BUMN (3) Menteri ATR/BPN (4) Menteri Perencanaan Pembangunan (Bappenas) dan (5) Menteri ATR/BPN lagi. Demikianlah Sofyan A Djalil berbagai menteri pernah dijabatanya. Luar biasa. Seorang pernah memegang lima jabatan dalam sepuluh tahun dua orang presiden.

Ya itulah hikmah lama hidup. Banyak dirasa panjang umur banyak dialami. Ungkapan pepatah kuno ini pantas diterima. Karena apa. Lantaran yang dikatakan pepatah tersebut benar adanya.

Hal demikan seperti dialami Sofyan A Djalil mantan Menteri ATR/BPN Republik Indonesia dari pengalaman tingkat bawah. Yang miskin dan sengsara. “Sebagai james saya mengalami,” katanya satu waktu kepada penulis.

Apa itu james? Pekerjaan apa pula itu? James adalah kata singkatan dari jaga masjid. Yaitu menjadi pegawai masjid, tukang pembersih, tukang azan. Demikianlah uraian kerja khusus dan menjaga masjid. Itulah pokoknya.

Pengalaman lelaki yang kini berusia 70 tahun yang lahir 23 September 1953 dikenang sebagai mozaik hidup awal yang dialami. Dengan modal ijazah Pendidikan Guru Agama Islam berangkat merantau dari Aceh ke Jakarta. Tujuannya merubah nasib.

Utamanya adalah mencari pekerjaan apa saja. Atas pertolongan seseorang menjadi pegawai Kejaksaan Agung Republik Indonesia bertugas di bidang kerohanian dan menjadi jaga masjid tersebut seperti di muka. Kemudian masuk untuk melanjutkan ke Universitas Indonesia (UI) didahului dengan ujian di SMA swasta di Jakarta.

Gelar Sarjana Hukum UI diperolehnya kemudian melanjutkan ke Amerika Program Doktor PHd The Pecher School Tufts Massachusetts Amerika. Mepunyai dua putra hasil pernikahan dengan Ibu Dr Megawangi.

Pada catatan kita Sofyan Djalil adalah seorang yang hidupnya menangani masalah yang beragam. Inilah yang kita namakan mozaik pengalaman hidup lantaran berbeda bidang. Terutama dalam bidang ekomomi investasi dan pembangunan. Kecuali penerangan dan energi serta keuangan dan bursa keuangan.

Sebagai politisi tokoh asal Provinsi Aceh ini juga telah memberi kontribusi yang penting untuk Indonesia. Ini ditunjukkan dalam perannya sebagai warga Aceh menjembatani Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di tahun 2005. Soyan Djalil bersama Hamid Awaladain jadi perunding yang sukses nenengahi pertentangan Republik Indonesia dengan Provinsi Aceh.

Beberapa waktu muncul pertentangan terjadi tetapi dapat diakhiri dengan Perjanjian Helsinki (Norwegia) tahun 2005 dengan saling pengertian damai antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kemudian masalah ini selesai dengan baik. Hingga berkelanjutan sampai sekarang.

Amat jelas adalah kontribusi Sofyan dan Hamid Awaluddin (dulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia. Tidak muncul sengketa lagi. Padahal saling salah pengertian sudah cukup lama terjadi. Kita ingin melihat lahir banyak yang berkarakter seperti figur Sofyan Djalil yang lemah lembut, perkerja keras, perlu kita contoh. Cara berkontribusi pada negara yang cukup signifikan. Tanpa banyak bicara yang tidak perlu. Namun produktif memberi solusi pada pernasalahan yang timbul. Meski beragam tantangan yang dihadapi, sebagai kawan dan teman akrab saya berdoa semoga selalu bugar. Aamiin ya rabbal alamin!

Jakarta, 11 Januari 2023

*) Penulis adalah Doktor Dosen Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles