Jakarta, Demokratis
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan Nahdlatul Ulama menyampaikan aspirasi agar MPR sebagai lembaga tertinggi dihidupkan kembali tidak sebagai lembaga negara semata.
Ini dikatakan Bambang Soesatyo usai menemui Ketua Nahdaltul Ulama Said Agil Siradj di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Nahdlatul Ulama juga mengusulkan agar Utusan Golongan di dalam MPR agar dikembalikan kembali, serta pasal ekonomi yang melahirkan ketimpangan dan kemiskinan sejak amandemen di negara yang kaya ini, agar diamandemen lagi dengan semangat bukan untuk kepentingan politik praktis semuanya.
“Sikap tersebut didasari dari Hasil Munas Ulama NU pada tahun 2014 lalu, di dalam menyikapi perjalanan bangsa akibat dampak pemilihan langsung yang mengakibatkan pembelahan di masyarakat utamanya pada Pilpres serentak yang efeknya masih terjadi sampai sekarang,” kata Agil mantan anggota MPR di era reformasi.
Pimpinan MPR yang ikut menemui Nahdlatul Ulama di kantor Kramat Raya Jakarta antara lain wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid dan Fadel Muhammad.
Untuk diketahui rekomendasi MPR sejak era Taufik Kiemas yang dilanjutkan dengan era Zulkifli Hasan yang dibahas oleh 10 Fraksi di MPR belum ada satupun yang mengusulkan dihidupkannya kembali Utusan Golongan dan MPR dikembalikan menjadi lembaga tertinggi.
“Kita masih punya waktu 3 tahun untuk membahas apakah akan dilakukan amademen,” kata Bambang didampingi Agil Siradj sambil mengangguk-angguk mungkin sebagai tanda menagih perubahan UUD. (Erwin Kurai)