Sukabumi, Demokratis
KH Aah Abdullah terpilih menjadi Ketua MUI Kota Sukabumi masa bakti 2020 – 2025 pada musyawarah daerah (Musda) yang ke X tahun 2019 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi yang dilaksanakan Hotel Horison Jln Siliwangi No 68 Kebon Jati Cikole, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (18/12 /19).
Musda ke X MUI Kota Sukabumi dengan mengusung tema “Memantapkan Peran, Tugas Pokok dan Fungsi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Menuju Kota Sukabumi, Regilius Nyaman dan Sejahtera, Baldatun Toyyibatun Warrobun Ghofur”.
Peserta yang mengikuti Musda ke X MUI Kota Sukabumi berjumlah ratusan orang yang terdiri dari gabungan peserta, peninjau dan tamu undangan lainnya serta dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Anggota DPRD Kota Sukabumi, Kepala Kemenag Kota Sukabumi, KH Fathullah Manshur mantan Ketua MUI Kota Sukabumi, perwakilan dari Kapolres Kota Sukabumi, perwakilan dari Kodim 0607 Kota Sukabumi, Kepala Pengadilan Agama, Ketua MUI dari Kecamatan dan kelurahan se Kota Sukabumi, dan perwakilan dari Ormas Islam yang ada di Kota Sukabumi.
KH Aah Abdullah Ketua MUI Kota Sukabumi masa bakti 2020 – 2025 kepada awak media mengatakan, menjadi Ketua MUI Kota Sukabumi adalah tugas yang sangat berat, tapi dengan niat tulus dan ikhlas dalam bekerja serta dukungan para ulama dan masyarakat Kota Sukabumi, maka amanah dan kepercayaan dalam memimpin MUI di Kota Sukabumi akan terjaga dengan baik.
“Dengan kebersamaan dan persatuan ini yang harus kita gagas, tingkatkan, perkokoh dan perkuat, sehingga kedepannya MUI akan lebih maju dan juga MUI wadah untuk kebersamaan jangan sampai berbicara satu golongan atau satu organisasi Islam karena di dalam wadah MUI banyak beberapa golongan atau organisasi Islam yang ada di Kota Sukabumi, seperti oraganisasi NU, PUI, Muhammadiyah, Persis dan yang lainnya. Maka dengan satu wadah ini bila ada permasalahan bisa diminimalisir, berupaya dan berbenah untuk MUI Kota Sukabumi kedepannya jauh akan lebih baik, sehingga kita akan tergolong jemaah MUI yang akan datang termasuk kelompok yang robiun,” ungkapnya.
Menurut Aah, di jaman sekarang ini kemajuan dan perkembangan informasi dan transaksi elektronik (ITE) menjadi permasalah yang sangat besar bagi umat Islam serta umumnya pada generasi muda (milenial) dan anak-anak. Karena kita ketahui banyak kejadian yang terkait dengan ITE yang membawa pengaruh negatif serta merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat bahkan negara seperti salah satu contohnya, hampir lupa baca Al Quran, bahkan melalaikan waktu ibadah dikarenakan keasikan memainkan HP.
“Maka dengan itu kita akan segera melaksanakan sosialisasi persoalan-persoalan keagamaan kepada orangtua, lembaga pendidikan, sehingga bagaimana bahayanya perkembangan ITE yang banyak disalahgunakan khususnya oleh generasi muda dan anak-anak sekarang ini. Ketika kita ini yang ada di lembaga MUI tidak meminimalisir secepat mungkin dikhawatirkan akan jadi permasalah besar baik pada keluaraga, umat Islam maupun negara,” ucapnya.
Di akhir acara, Demokratis dan awak media yang lain mewawancarai Drs H Muhamad Kusoy yang kembali terpilih lagi menjadi Sekertaris MUI Kota Sukabumi masa bakti 2020 – 2025 mengatakan, dalam Musda ke X MUI Kota Sukabumi 2019 ini menghasilkan struktur organisasi yang terdiri MUI tingkat Kota Sukabumi, Kecamatan dan Kelurahan, Tingkat Kota terdiri Dewan Pertimbangan, Dewan Pimpinan Harian, dan Komisi-komisi susunan pengurus yang sudah ditetapkan. Hasil Formatur untuk Ketua MUI Kota Sukabumi DR KH Aab Abdulah, Wakil Ketua KH Ahmad Nawawi Sadeli, Sekretaris Drs Muhamad Kusoy serta Bendahara H Zaki Salim.
“Untuk kelengkapan yang lainnya akan dirapatkan paling lambat tanggal 24 Desember tahun 2019, harus sudah selesai susunan kepengurusan yang lainnya di struktur organisasi MUI masa bakti 2020 – 2025 serta harapan untuk kedepannya MUI Kota Sukabumi harus lebih berperan dan bisa mengatasi tantangan-tantangan yang ada di masyarakat Kota Sukabumi,” pungkasnya. (Iwan)
