Indramayu, Demokratis
Intensitas hujan tinggi yang berlangsung cukup lama membuat air Kali Cimanuk meluap dan membanjiri sejumlah permukiman warga di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Selain permukiman penduduk, luapan air Kali Cimanuk juga membanjiri tambak milik warga sehingga dapat dipastikan gagal panen dan akan melumpuhkan laju perekonomian.
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kabupeten Indramayu, melalui Kepala Hubungan Masyarakat Perusahaan Daerah Air Minum (Kahumas PDAM) Tirta Darma Ayu, Budi menghimbau kepada seluruh masyarakat atau pelanggan untuk mewaspadai keruhnya air yang keluar dari keran dan stok air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mulai menipis.
“Selain berkurang, banjir juga menyebabkan (tingkat) kekeruhan (cukup) tinggi,” jelas Budi saat dikonfirmasi Demokratis, Selasa (9/2/2021).
Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk menghemat air bersih di tempat tinggal dan tempat usaha maupun tempat lainnya mengingat anomali cuaca yang terjadi di masa pandemi saat ini.
“Faktor lain yang mengakibatkan saluran air dari keran keluar tidak lancar diakibatkan oleh mesin pembakaran internal modern di perusahaan membutuhkan pompa angin yang sangat kuat,” katanya. Sehingga proses pendistribusian air bersih ke rumah warga atau pelanggan di wilayah Kabupaten Indramayu menjadi terhambat.
Budi juga menambahkan bahwa debet air tinggi Sungai Cimanuk dan Salam Darma yang mengakibatkan banjir juga merendam instalasi pengolahan sehingga berakibat intake.
“Maka pengolahan air bersih menjadi terganggu sehingga pendistribusian air ke pelanggan menjadi kecil bahkan tidak keluar sama sekali,” pungkasnya. (RT)