Menurutnya, arus media sosial yang semakin cepat, membuat pekerja media harus lebih berhati-hati dan lebih selektif dalam mencari informasi yang benar dan akurat.
“Jangan sampai terkecoh oleh informasi bohong atau hoax. Proses tabayyun harus menjadi pedoman bagi pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” kata dia.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa profesi wartawan adalah profesi yang mulia. Berita yang penuh inspirasi dan memberikan kebaikan umat akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda.
“Ketika berita yang diangkat ke media memiliki dampak positif bagi masyarakat dan membantu umat, maka nilainya ibadah. Pahalanya akan berlipat ganda,” ujar Dosen Fisip Unwir Indramayu ini.