Jakarta, Demokratis
Sah sudah secara organik TNI dan Polri terlibat dalam mencegah dan menangani pandemi Covid-19. Dengan dasar hukumnya adalah Inpres 6 Tahun 2020. Artinya biayanya akan dibayarkan oleh uang negara dari APBN. TNI dan Polri selain menjalankan fungsi Hankam juga fungsi Kesehatan!!!
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP Muhammad Iqbal mendukung Keputusan Presiden Jokowi melibatkan TNI-Polri dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Saya kira itu sudah tepat dengan pertimbangan ini dalam rangka membantu pemerintah dalam melaksanakan penerapan new normal,” kata Iqbal di Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Anggota Komisi I yang membidangi militer dan pertahanan ini berharap, dengan keikutsertaan TNI/Polri agar dapat mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan aturan protokol kesehatan seperti memakai masker dan melakukan physical distancing.
“Hal ini vital dilakukan jika kita ingin jumlah pasien Covid-19 turun, karena sampai saat ini tidak semua masyarakat mematuhi aturan protokol kesehatan,” katanya.
“Tetapi tentu saja tindakan disiplin yang nantinya akan dilakukan oleh TNI/Polri harus dilakukan lewat cara cara yang persuasif,” imbuhnya.
Inpres
Presiden Jokowi menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 pada tanggal 4 Agustus 2020 lalu.
Dalam poin 4, Panglima Tentara Nasional Indonesia diamanatkan untuk memberikan dukungan kepada gubernur, bupati/wali kota dengan mengerahkan kekuatan Tentara Nasional Indonesia untuk melakukan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat.
Bersama dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan pemerintah daerah agar menggiatkan patroli penerapan protokol kesehatan di masyarakat dan melakukan pembinaan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalarn upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pada hari Minggu lalu Panglima Kodam Jaya dan Kapolda Metro membagikan masker kepada masarakat yang berlangsung di Patung Air Mancur Jalan Thamrin Jakarta.
Seninnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo membagikan 5.000 masker untuk masyarakat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Hari ini, kami dari Polda Metro Jaya, khususnya jajaran Dirlantas melaksanakan pengecekan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan di Stasiun Tanah Abang. Pengecekan ini juga sebagai tindak lanjut dari sebuah video yang sempat viral di media sosial, yang berisi kepadatan penumpang yang mengantre di stasiun Tanah Abang,” jelasnya.
“Sebanyak 5.000 masker dibagikan di stasiun tanah abang dan beberapa halte busway,” tambah Sambodo.
Dari hasil pemantauan di lapangan, kata Sambodo lagi, kondisi antrean penumpang turun dari kereta dan yang hendak naik kereta sudah cukup baik. Kemudian, kewajiban untuk mengenakan masker juga sudah baik dilakukan. Selain itu, setiap penumpang yang hendak naik kereta telah melalui tahapan pengecekan suhu tubuh. Penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer yang sudah memadati.
“Mungkin yang perlu diperbaiki adalah penumpang yang turun dan naik kereta harus diawasi secara ketat. Karena, di Stasiun Tanah Abang ini, setiap harinya melayani sekitar 60.000 penumpang dengan frekuensi KRL yang banyak agar bisa mengurangi kepadatan di stasiun sehingga pengaturan penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan akan menjadi lebih efektif,” katanya.
Ia menambahkan, ke depannya pihaknya akan menerjunkan personel untuk membantu mengamankan situasi di masing-masing stasiun KRL.
“Keterlibatan personel ini khususnya pada pagi dan sore hari, ketika terjadi peningkatan penumpang. Kita mengantisipasi supaya tidak terjadi kerumunan,” tutur Sambodo.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengecekan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19 ini, pihak Dirlantas juga membawa sejumlah banner dan poster yang berisi imbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Tampak sejumlah personel menggunakan pengeras suara berkeliling untuk menyampaikan secara langsung terkait protokol kesehatan.
Riset Obat Lolos
Sementara itu pekan lalu, Universitas Airlangga dari Surabaya menyampaikan uji klinis obat anti virus Corona kepada KSAD Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI AD Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
Universitas Airlangga sudah melakukan uji klinis obat kepada 700 relawan dari 600 orang yang disaratkan BPOM.
“Dengan demikian, Indonesia sudah memiliki obat penawar Covid-19 untuk pertama kalinya di dunia, sesudah Universitas Airlangga menyelesaikan uji klinis tahap ketiga,” ujar KSAD.
Hasil uji klinis tersebut langsung diserahkan Rektor Unair Mohammad Nasih kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa.
Andika Perkasa berharap dengan telah diselesaikannya uji klinis tahap tiga. Pada waktu dekat semoga segera dapat diproduksi dalam sekala besar.
“Semakin cepat semakin bagus. Sedang untuk sisi eksekusinya akan dilakukan setelah kita mengajukan izin produksi atau izin edar obat,” katanya.
“Untuk itu, kita juga akan mempercepat urus izin pada BPOM. Yang tidak kalah penting juga akan kita siapkan perincian anggaran yang dibutuhkan untuk produksi. Yang rencananya akan melibatkan BUMN Kimia Farma,” kata Andika.
Setelah acara serah terima usai dengan KSAD, Rektor Unair M Nasih mengatakan formula obat kombinasi tersebut telah melalui uji klinis yang dilakukan sejak Maret.
“Dengan uji coba lima kombinasi obat penawar Covid-19 kepada 700 pasien atau melampaui sarat Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM yang memberi sarat uji klinis kepada 600 orang,” jelasnya.
“Dibutuhkan waktu 5 bulan untuk sampai hari ini,” ujar Nasih.
Anggota Komisi I DPR Sukamta menyatakan, dengan telah diluncurkannya hasil uji klinis obat Covid-19 yang telah lolos uji fase 3, yang merupakan hasil kerja sama TNI AD, Badan Intelijen Negara dan Tim Fakultas Kedokteran Unair.
“Ini obat merupakan terobosan luar biasa. Yang sangat bermanfaat bagi proses penyembuhan pasien Covid-19 dan merupakan temuan pertama di dunia oleh putra-putri terbaik negeri ini,” kata wakil Ketua Fraksi PKS di DPR.
“Jadi ini bukan vaksin. Ini obat, obat yang sudah diuji cobakan ke pasien-pasien positif virus Corona dengan kesembuhan yang memuaskan,” ujar Sukamta politisi asal Yogyakarta.
“Kami mengapresiasi kerja keras dan spartan seluruh tim dan kita bersyukur dan bangga atas prestasi ini,” tambahnya.
Dikatakan, ini juga akan menjadi kado terbaik 75 tahun Kemerdekaan RI.
“Komisi I yang membidangi militer dan pertahanan berharap BPOM bisa menerbitkan izin verifikasi secepatnya sesuai prosedur yang ada dengan waktu yang diperpendek sehingga akan bisa membantu masyarakat banyak,” ujarnya.
Selama ini bahan uji rapid test di impor dari China yang hasilnya cuma hanya berlaku 14 hari dengan harga yang beda-beda yang membuat sebagian masarakat menolak ikut rapid test karena dianggap berbiaya mahal dan menimbulkan tidak kepastian yang hanya menguntungkan China serta sejumlah laboratirium saja. (Erwin Kurai)