Subang, Demokratis
Objek wisata D’Castello seluas 6 hektar yang dibangun di atas lahan eks HGU PTPN VIII yang berada di wilayah Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, ternyata keberadaannya mulai dikhawatirkan masyarakat setempat.
Hadirnya objek wisata D’Castello tersebut disebut-sebut pula oleh warga Desa Cisaat sebagai penyebab terjadinya banjir dan krisis air bersih di desanya.
Kepala Desa Cisaat, Kecamatan Ciater Suryana menyebut, dirinya merasa trauma saat pertama kalinya di awal tahun 2022 lalu terjadi musibah bencana luapan air besar di kali yang berada di Kampung Cerelek yang sempat menerjang jalanan dan rumah-rumah di wilayah desanya.
“Terjadinya musibah bencana luapan air besar di kali yang meluber ke jalanan dan nyaris masuk ke rumah-rumah warga yang berada di Kampung Cerelek itu,” tutur Kades sebagaimana dikutip metrobuana.co.id (25/9/2022).
“Sebelum adanya pembangunan objek wisata D’Castello, belum pernah terjadi luapan air yang menerjang jalanan dan rumah-rumah warga,” lanjutnya.
Suryana pun mengungkapkan masyarakat Desa Cisaat sangat khawatir jika musim kemarau tiba sumber-sumber mata air bakal surut.
“Jujur kami sangat kwatir sejak adanya wisata D‘Castello, sumber mata air jadi surut apalagi nanti jika musim kemarau panjang pasti akan terjadi krisis air di desa kami,” ungkapnya.
Lebih jauh Kepala Desa Cisaat Suryana menjelaskan, pihak pemerintahan desanya dan masyarakat saat awal mengijinkan akan berdirinya Objek Wisata D’Castello tersebut bukan untuk pembangunan kastel-kastel seperti sekarang, tapi untuk objek wisata hamparan bunga-bunga dan buah-buahan. “Makanya kami saat itu mengijinkannya,” ujarnya.
Suryana pun meminta kepada Pemkab Subang untuk meninjau ulang kembali perijinannya.
Sayangnya hingga berita ini ditayangkan, pihak manajemen PT atau pemilik objek wisata D’Castello belum bisa dikonfirmasi terkait soal ungkapan kekhawatiran masyarakat di Desa Cisaat. (Abh)