Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Omicron Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Ubah Kebijakan Nataru

Jakarta, Demokratis

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mendorong pemerintah segera bertindak cepat mengubah kebijakan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyusul telah ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

“Pemerintah harus bertindak cepat dan dinamis menyikapi kondisi kekinian. Nah dengan ditemukannya varian Omicron ini, kita mendorong ada perubahan aturan pada libur Nataru nanti. Mungkin larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak menyebar,” kata Rahmad Handoyo dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (17/12/2021).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya apapun nantinya langkah drastis yang akan dilakukan pemerintah dalam menyikapi temuan varian Omicron.

“Kita berharap libur Nataru di mana banyak warga yang melakukan perjalanan keluar kota dan pulang kampung tidak menjadi momentum penyebaran varian omikron. Harus ada perubahan aturan pada Nataru ini agar kita tidak kecolongan dan larangan mudik barangkali, itu jadi salah satu cara antisipasi agar varian omicron tidak menyebar,” kata politisi asal Jawa Tengan ini.

Rahmad Handoyo juga mendorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat.

“Kewaspadaan para petugas dan satgas kita yang di laut udara darat tentu harus ditingkatkan kewaspadaan. Dan satu hal yang tak boleh terlupakan, karantina harus menjadi keharusan dengan tata cara yang lebih baik apalagi dengan adanya liburan Nataru ini, saya kira kebijakan karantina bagi warga negara Indonesia yang mau masuk kembali mutlak dilakukan,” ucapnya.

Dikatakan Rahmad, perlu meningkatkan proses pelaksanaan manajemen di lapangan agar kebijakan karantina menjadi salah satu pertahanan Indonesia.

“Saya kira kalau kita semakin kuat semakin baik kita, yakin kita bisa menghalau Covid-19 varian Omicron,” ucapnya.

Rahmad juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

“Sikap pertama tentu kita tidak perlu panik, tidak usah panik, tetapi setelah ditemukan ini kita harus meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kekuatan kita, kegotong royongan kita untuk menghadapi. Dengan cara patuh terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

“Dan tingkatkan protokol kesehatan, tidak boleh ditawar-tawar di manapun, seluruh warga negara untuk tetap melaksanakan prokes,” tutupnya. (Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles