Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ormas Rajawali Sakti Geruduk Kantor PLN Rayon Kuala Tungkal

Tanjab Barat, Demokratis

Ormas Rajawali Sakti kembali menyampaikan orasi di Kantor PLN Rayon Kuala Tungkal dan menuntut agar PLN Rayon Kuala Tungkal memberikan kejelasan terkait sering matinya listrik serta kelanjutan pembangunan gardu induk di Parut 4 Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Senin (20/9/2021).

Aksi yang mendapat pengawalan langsung dari personel kepolisian Tanjung Jabung Barat ini, dalam orasinya Ketua Ormas Rajawali Sakti Sudirman menyampaikan beberapa pernyataan sikap, di antaranya mempertanyakan ke PLN Rayon Kuala Tungkal tentang sering matinya listrik tanpa adanya pemberitahuan serta kelanjutan pembangunan gardu induk yang ada di Sungai Saren.

“Kami sangat menyesalkan sering terjadinya pemadaman listrik apalagi kalau alasanya hanya klasik. Apalagi kalau padamnya listrik di suatu tempat merambat ke tempat yang lain dan hampir seluruh wilayah Tanjab Barat. Hal tersebut membuat kami harus melayangkan kritikan ke PLN Rayon Kuala Tungkal agar daerah yang jadi tempat titik pemadaman tidak berdampak pada tempat yang lain,” tegasnya.

Di samping itu, Sudirman juga meminta agar PLN Rayon Kuala Tungkal menyampaikan ke pimpinan mereka agar gardu induk yang berada di Parut 4 Sungai Saren secepatnya dapat dioperasikan. Apa lagi pembangunan gardu induk dimulai sejak tahun 2019 tapi pekerjaannya sampai sekarang belum juga selesai dikerjakan.

Sementara itu, Manajer PLN Rayon Kuala Tungkal Rizki Tungguan memaparkan matinya listrik seminggu belakangan dikarenakan adanya kerusakan mesin Tanjung Jabung Power (TJP) yang intinya dari awal PLN kekurangan daya listrik.

“Jadi, baik buruknya TJP tetaplah dibutuhkan oleh PLN dan kalau tidak ada TJP tentunya pemadaman listrik akan lebih luas lagi,” ungkapnya.

Rizki juga berharap agar masyarakat dapat memberikan informasi terhadap potensi-potensi yang dapat berdampak buruk pada PLN. Hal tersebut tetap akan diusulkan untuk perbaikan dan ada pun setiap perbaikan tersebut teteplah akan ada pemadaman listrik dan pemadaman itu akan dibatasi.

“Sementara perbaikan tidak mungkin memakan waktu hanya empat jam saja dikarenakan pekerjaan tersebut dikerjakan secara manual tidak menggunakan alat melainkan tenaga manusia yang dibantu dengan kabel dan rantai saja sehingga memerlukan waktu yang cukup lama,” jelasnya. (Atabek)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles