Indramayu, Demokratis
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahun 2021 wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung di tujuh kabupaten mulai dari Garut, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Brebes resmi di-launching pada akhir bulan April lalu.
Program itu bertujuan untuk melibatkan masyarakat yang berada di sekitar proyek infrastruktur untuk berpartisipasi aktif membangun infrastruktur. Tercatat pada melalui BBWS, bahwa sebanyak 12.000 petani secara serentak bekerja membangun irigasi di 400 desa yang tersebar di tujuh kabupaten di wilayah kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung.
Dari kedua Desa di Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, khususnya Desa Leuwigede, dengan Nomor perjanjian kerjasama 370/ PKS/ P3-TGAI/ At/ 5/ 2021, dengan nama kelompok pelaksana P3A Mitra Cai Petani Sejahtera, yang dilaksanakan selama 90 hari kerja serta bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) murni senilai Rp 195 juta tersebut diduga kuat dikerjakan asal-asalan.
Berbahan pasir, batu kali dan semen itu jika ditelisik lebih dalam banyak penyimpangan pekerjaan dilakukan. Alih-alih dikerjakan sebagai bentuk bukti kepada petani atau masyarakat, namun kegiatan tersebut diduga menjadi “ladang keuntungan” Kepala Desa (Kuwu) Leuwigede Evi bersama sejumlah petani lainnya.