Rabu, November 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pandemi Covid-19, Ibu-ibu PKK di Batang Natal Gantungkan Hidup Dengan Mendulang Emas

Mandailing Natal, Demokratis

Pandemi Covid-19 yang terus mewabah dan belum juga teratasi sampai saat ini membuat pertumbuhan ekonomi pun ikut turun drastis serta dampaknya juga sangat berpengaruh terhadap ekonomi keluarga.

Di Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, masyarakat yang sehari-harinya sebelumnya adalah bekerja sebagai petani karet/rampung banyak yang terjerumus ke jurang ke miskinan karena lima tahun terakhir ini harga karet turun drastis hingga ke level Rp 5.000 s/d Rp 8.000 per satu kg.

Akibatnya dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, masyarakat khususnya kaum ibu PKK secara gotong royong bersama-sama mendulang emas di pinggir sungai Batang Natal tepatnya di Desa Rantobi dan di pinggir sungai Parlampungan di Desa Muara Parlampungan.

Ibu-ibu PKK Desa Muara Parlampungani, Kecamatan Batang Natal di Dusun Simarrobu mendulang emas hasil sisa limbah korekan alat berat di sungai Parlampungan anak sungai Batang Natal.

Untuk mendapatkan hasil yang cukup lumayan, maka masyarakat setempat secara bersama-sama mengumpulkan dana untuk menyewa alat berat (beko) untuk mengkorek lahan kebun yang berada di pinggir sungai. Sehingga hasil korekan atas baket alat berat tersebut bisa didulang oleh ibu-ibu PKK sehingga mendapat biji emas untuk dijual agar bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

“Dengan hasil mendulang emas dari sisa korekan beko tersebut per hari bisa mendapat rezeki hingga Rp 100.000 dan kadang bisa lebih,” ujar Ibu br Nasution (45) warga Desa Rantobi kepada Demokratis (16/09) di lokasi pencarian emas di Simarrobu.

Menurutnya, di tengah suasana pandemi Covid-19 saat ini, hanya mendulang emaslah satu-satunya yang mereka dapat lakukan untuk menyambung kehidupan.

“Walaupun saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19, namun dengan alat berat yang disewa secara gotong royong untuk kebutuhan warga, maka mendulang emas menjadi alternatif mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” tegas Br Nasution didampingi Br Matondang. (Uba Nauli Hasibuan)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles