Tapteng, Demokratis
Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin SIP MM, meresmikan jembatan gantung ‘Cinta Kasih’ Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Dalam peresmian jembatan gantung itu, Pangdam I/BB didampingi Danrem 023/KS Kolonel Inf Febriel Buyung Sikumbang, Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani, Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma SIK, dan Dandim 0211/TT Letkol Czi Mangatas Pandapotan Sibuea SH M.Han.
Di sela-sela peresmian, Rabu (8/12/2021), Pangdam I/BB menjelaskan, jembatan gantung ‘Cinta Kasih’ Simanosor dikerjakan secara swadaya oleh TNI bersama dengan masyarakat secara gotong royong. Pembangunan jembatan yang bertujuan memperlancar ekonomi masyarakat ini, juga didukung oleh PT Indako Trading Coy dan Yayasan Buddha Tzu Chi
“Diharapkan jembatan gantung ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, sehingga bisa digunakan untuk kelancaran dan peningkatan perekomian warga,” ucap Pangdam.
Masih kata Pangdam, sebagai salah satu wujud bahwasannya TNI manunggal rakyat, TNI hadir dari rakyat, TNI akan memberikan karya terbaik dan terus berbuat yang terbaik untuk kesejahteraan rakyat. Ia meminta agar masyarakat menjaga kelestarian serta kebersihan lingkungan yang ada di sekitar jembatan.
“Kita akan terus membangun daerah yang membutuhkan dan tentunya untuk kebutuhan masyarakat,” sebutnya.
Kepala Desa Simanosor, Tua Pandapotan Batubara menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pandam I/BB yang telah meresmikan jembatan gantung di daerahnya. Menurutnya, jembatan tersebut sangat bermanfaat buat warga yang melintasi alur sungai. Tidak adanya jembatan penghubung, terkadang membuat warga dan siswa sekolah nekat menerobos banjir yang tak kunjung surut. Padahal tindakan itu sangat membahayakan nyawa mereka.
“Selama ini, warga selalu kesulitan setiap kali hendak melintas. Anak-anak juga sudah lebih lancar pergi dan pulang sekolah. Terima kasih kepada Bapak Pangdam I/BB yang telah menjawab keresahan dan kesulitan kami,” ujar Tua Pandapotan.
Diungkapkan, sekitar 650 Kepala Keluarga warga Desa Simanosor dalam kesehariannya harus menyeberang sungai Tor Dolok Malubung dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti, ke sekolah, ke ladang atau menuju ke pasar. Setiap kali hujan deras melanda, rasa takut dan was-was akan menyatroni. Bagaimana tidak, hujan deras akan membuat sungai Tor Dolok Malubung meluap, yang menyebabkan warga tidak lagi bisa melintas.
“Saya dan warga sangat senang sekali. Rasa waswas setiap kali hujan turun telah memudar dan hilang. Kami bisa beraktivitas dengan lancar dengan adanya jembatan rambing ini,” timpalnya. (MH)