Jakarta, Demokratis
Kelompok separatis di Papua selama ini mempunyai beberapa pemimpin yang jarang menampakan diri.
Biasanya, para pentolan KKB Papua memilih bersembunyi di hutan menghindari kejaran TNI-Polri.
Namun belakangan ini, para pemimpin KKB Papua mulai eksis tambil di depan kamera.
Video yang menampakan wajah mereka beberapa kali viral di media sosial.
Salah satunya, adalah Oni Kobagau. Sosok yang kini menjabat sebagai Panglima KKB tersebut, selama ini jarang menunjukkan batang hidungnya.
Ia praktis tak diketahui oleh publik Papua. Mungkin juga termasuk aparat keamanan yang sedang bertugas di daerah bergolak tersebut.
Tapi siapa sangka kalau sosok yang satu ini ternyata bengis pula tindakannya.
Berperawakan cukup tinggi dan bertubuh gempal, pria ini dikabarkan telah banyak melakukan tindakan kejahatan.
Tak hanya terlibat dalam pembakaran rumah-rumah penduduk, puskesmas dan gedung sekolah beberapa waktu lalu, Oni Kobagao juga terlibat dalam sejumlah tindakan kriminal.
Bahkan anak buahnya selalu diperintahkan untuk menghabisi warga sipil yang ditengarai KKB sebagai kaki tangannya TNI Polri.
Bahwa pernyataan KKB sebagai perpanjangan tangan dari perjuangan TPNPB itu dinilai sebagai hal yang mengada-ada.
Karena warga sipil yang dihabisi tersebut, umumnya berprofesi sebagai tukang ojek dan para pekerja bangunan lainnya.
Warga sipil yang dieksekusi itu, adalah warga Indonesia yang bekerja keras membanting tulang untuk merenda masa depan bersama keluarga.
Makanya, ketiga para tukang ojek dan pekerja bangunan itu dituduh sebagai kurirnya aparat keamanan, hal itu tak diterima baik.
Sebab yang dilakukan di Papua adalah bekerja untuk mengubah hidup. Apalagi Papua merupakan bagian dari wilayah NKRI.
Berangkat dari fakta itulah sehingga ketika Oni Kobagao menyatakan bahwa warga sipil di Papua sebagai antek-antek yang harus dihabisi, maka hal itu merupakan tindak kejahatan yang tak bisa diampuni.
Dalam video yang viral di jagat maya, Oni Kobagao tampak keluar masuk hutan dengan membawa pasukan.
Tak diketahui persis di wilayah mana video tersebut diabadikan. Tak diketahui pula kapan video itu diabadikan dan selanjutnya diunggah di media sosial.
Namun berangkat dari penjelasan bahwa Oni Kobagao merupakan panglima KKB di Intan Jaya, maka patut diduga kalau video itu diabadikan di wilayah kekuasaan yang bersangkutan.
Jika demikian adanya, lantas apakah TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Daman Cartenz membiarkannya berkeliaran?
Apakah TNI Polri juga rela disergap oleh cecunguk yang saban hari melakukan tindakan makar?
Untuk diketahui, Kabupaten Intan Jaya merupakan daerah yang baru dimekarkan.
Dulu, Intan Jaya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Paniai, yang terletak di wilayah pegunungan bagian tengah.
Wilayah Intan Jaya didominasi oleh dataran tinggi. tetapi ada pula dataran rendah di daerah tersebut.
Dataran rendah di Kabupaten Intan Jaya itu berada di wilayah Distrik Tomosiga dan sebagian kecil wilayah Distrik Mbiandoga dan Agisiga.
Lantaran Intan Jaya ada di dataran tinggi sehingga cuacanya pun sangat dingin.
Suhu udara di wilayah itu maksimum 25,02 derajat celcius dan suhu minimum adalah 12,15 derajat celcius.
Suhu udara tertinggi itu biasanya terjadi pada bulan April yaitu 28,8 derajat celcius.
Sedangkan suhu terendah pada bulan September, yakni 9,2 derajat celcius.
Meski secara umum kondisi cuaca yang demikian, tapi Oni Kobagao tetap keluar masuk hutan untuk melancarkan aksi gerilyanya.
Sosok ini juga disebut-sebut kerap memprovokasi masyarakat untuk ikut bertempur bersama KKB.
Namun sejauh ini, provokasi yang dilakukannya tak memperlihatkan hasil yang menggembirakan.
Masyarakat umumnya tak mau diajak untuk berperang, karena lebih memilih hidup di kampung-kampung bersama keluarga.
Bahkan para pemuda juga dikabarkan tak mau menerima apa pun tawaran KKB, termasuk janji mempekerjakan mereka di perusahaan swasta baik di Papua maupun di luar Papua. (Albert S)