Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pantura Subang Dikepung Banjir

Subang, Demokratis

Hujan lebat terus mengguyur di akhir pekan Februari 2020 yang berlangsung hingga berdurasi 10 jam-an, membuat wilayah Pantai Utara (Pantura) Subang, Provinsi Jawa Barat terkepung banjir.

Dampak bencana banjir itu menyebabkan terendamnya ribuan hektar sawah, kolam ikan/empang, rumah penduduk roboh, tanggul jebol, bangunan/sarana umum hancur dan sejumlah titik infrastruktur jalan amblas, sehingga menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah.

Bencana banjir yang melanda wilayah Pantura sejak Senin (24/1) pekan lalu menerjang 12 kecamatan. Ke-12 kecamatan yang dilanda banjir itu di antaranya Kecamatan Pamanukan sebagai yang terparah, lalu dususul Kecamatan Sukasari, Kecamatan Legonkulon, Kecamatan Pusakanagara, Kecamatan Pusakajaya, Kecamatan Ciasem, Kecamatan Blanakan, Kecamatan Tambakdahan, Kecamatan Binong, Kecamatan Compreng, Kecamatan Pagaden dan Kecamatan Purwadadi.

Bencana banjir yang mencapai ketinggian air bervariatif mulai 40-80 Cm bahkan di daerah tertentu mencapai 1,5 – 2 meter merupakan yang terparah sejak 2014 silam.

Keterangan yang berhasil dihimpun awak media menyebutkan, salah satu pemicu meningginya debit air yang menggenangi pemukiman, areal pesawahan, empang/kolam ikan selain curah hujan tinggi, jebolnya tanggul kali/sungai di sejumlah titik juga lantaran terjadinya penyempitan dan pendangkalan sungai Cigadung, Cipunagara yang melintasi wilayah Kecamatan Pamanukan, Legonkulon dan Pusakanagara; Sungai Sewo melintasi Kecamatan Pusakanagara, Pusakajaya; Kali Malang, sungai Muara Ciasem, Saluran pembuang Dorji, Papak, Lamaran yang melintasi wilayah Kecamatan Blanakan; Sungai Lamaran, Batang Leutik, Batang Gede yang melintasi wilayah Kecamatan Sukasari dan sungai-sungai lainnya yang bermuara di belahan Pantura. Belum lagi diperparah masih banyaknya lahan gundul di Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu sungai.

Pantauan awak media, di wilayah Kecamatan Pamanukan banjir yang melanda terparah di Desa Mulyasari mencapai 1,5 – 2 meter. Menyusul Desa Lengkongjaya, Pamanukan Kota Pamanukan Hilir. Sementara kondisi di jalan utama Pamanukan Jln Ion Martasasmita tepatnya di depan Klinik Faisal dan Bank bjb, drainase yang buruk berakibat genangan air yang parah, bahkan banyak kendaraan seperti motor yang mogok.

Korban banjir yang mengungsi di jembatan layang Pamanukan.

Camat Pamanukan Ela Nurlela menyebut ribuan rumah warga di Desa Mulyasari terendam banjir. “Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang danTim Damkar telah berjaga-jaga di lokasi, bahkan unit Damkar Pamanukan melakukan penyedotan saluran drainase di area Flyover Pamanukan untuk mengurangi banjir,” ujarnya.

Sebagai antisipasi penanganan korban banjir, lanjut Ela, pihaknya menyediakan dapaur umum dan Posko kesehatan, bahkan Dinkes Subang telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang melibatkan Puskesmas Pamanukan serta Puskesmas terdekat.

Tak hanya itu, Tim BPBD, Tagana, Satkorlak–PBP Kecamatan Pamanukan, Pemdes terus hilir mudik membantu evakuasi warga.  Ada sejumlah tempat pengungsian yang disiapkan di antaranya, di bawah fly over Pamanukan, kantor Desa Pamanukan, Gereja BPA Pamanukan, GOR dan Mesjid. Camat Ela juga menghimbau kepada warga untuk tidak mengungsi di jalanan. “Kami berusaha agar warga supaya tidak mengungsi di jalanan,” imbuhnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang H Hidayat mengatakan, BPBD sudah menerjunkan belasan personil ke Pamanukan dan wilayah sekitarnya dalam upaya antisipasi banjir, bahkan sudah mengirimkan peralatan lengkap seperti perahu karet dan perlengkapan siaga banjir lainnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Enda mengatakan, saat ini tim gabungan dari BPBD, Tagana dan Damkar telah disiagakan. “Kita siagakan anggota di lokasi untuk penanganan banjir selain di Kecamatan Pamanukan juga dikirm satu Regu ke wilayah Kecamatan Pusakanagara dan Pusakajaya, karena di sana juga terdampak banjir di antaranya di Desa Bojong Tengah, Bojong Jaya, Rangdu, Kebondanas serta Pusakajaya,” tandasnya.

Sejauh ini berdasarkan pantauan awak media di beberapa lokasi pengungsian, telah berdatangan bantuan berupa makanan, obat-obatan selimut dan peralatan tidur dari para dermawan dan perusahaan swasta, di antaranya PT dahana, PT Sari Ater,  lembaga, sekolah, perguruan tinggi dan berbagai komunitas lainnya di antaranya Forum Pemekaran Pantura Subang (FP2S) yang bergabung dengan Forum Patriot Peduli Pembangunan Pantura (FP4) turut terlibat mengelola bantuan berncana banjir.

Komunitas FP2S dan FP4S terlibat mengelola bantuan bencana banjir.

Sementara sejumlah pejabat yang meninjau lokasi banjir di Pamanukan di antaranya pejabat pusat anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil SMS (Subang, Majalengka dan Sumedang) KH Maman Imanulhaq sekaligus menyerahkan bantuan dari BNBP yakni satu unit mobil rescue, dana BOP senilai Rp 250 juta dan bantuan logistik senilai Rp 151 juta dari Kemensos.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Bupati Subang H Ruhimat mengunjungi lokasi bencana banjir di Pamanukan terbilang paling terakhir, lantaran sebelumnya mengadakan lawatan dinas kerja ke Australia dalam mempromosikan produk kopi.

Sebelumnya juga yang berkunjung ke lokasi bencana banjir Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani, Dandim 0605 Subang Letkol Arh Edi Maryono, Ketua DPRD Subang H Narca Sukanda dan Wabup Subang Agus Masykur Rosyadi.

Gubernur yang didampingi Bupati Subang, ketika berkunjung meninjau beberapa titik lokasi banjir diantaranya banjir terparah yakni di Desa Mulyasari, salah satu tanggul jebol di kali Cipunagara dan kondisi jalan yang terputus akibat genangan banjir. Di lokasi bencana Gubernur dan Bupati sempat berdialog dengan para korban banjir.

Seusai meninjau lapangan dilanjutkan rapat koordinasi dengan unsur dinas terkait di kantor Kecamatan Pamanukan terkait penanggulangan banjir. Dari hasil rapat Gubernur Jabar akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR guna proses perbaikan tanggul dan normalisasi sungai/kali terdampak banjir.

Berdasarkan data sementara (27/2/2020) di Posko BPBD Kabupaten Subang yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Pamanukan mencatat, banjir tersebut menenggelamkan sedikitnya 8.177 rumah, 9.115 Ha sawah, 5.174 Ha kolam/empang, 11.292 jiwa pengungsi, sejumlah titik tanggul jebol dan sejumlah fasilitas/bangunan umum hancur dan sejumlah titik infrastruktur jalan amblas.

Gubernur Jabar H Ridwan Kamil bersama Bupati Subang H Ruhimat saat meninjau salah satu lokasi terdampak banjir.

Terpisah, Camat Sukasari/Ketua Satkorlak PBP Kecamatan Sukasari Bambang Edi Purwanto diampingi Sekmat H Agus Sonjaya saat dihubungi awak media di kantornya (26/2) mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya maksimal dalam penanganan bencana banjir di wilayahnya, seperti mengevakuasi para pengungsi di Desa Anggasari, Mandalawangi, Sukasari dan Sukamaju serta menyalurkan bantuan berupa mie instan,beras, air mineral, pampers, pakaian layak pakai, lauk pauk, pengobatan terhadap masyarakat.

“Daerah terparah di Dusun Merunggi, Desa Anggasari dan Dusun Tegal Tike, Desa Sukamaju. Tapi alhamdulillah berkat dukungan semua pihak, warga di sana sudah bisa tertangani,” tuturnya. (Abh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles