Pandeglang, Demokratis
Para pemimpin Podok Pesantren di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, dijadikan ajang pungutan liar (Pungli) oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Bantuan oprasional (BOP) Pondok Pesantren yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama RI melalui APBN yang diterima para pengurus Pondok Pesantren untuk penanganan Covid-19 dijadikan ajang memperkaya diri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu pengurus Pondok Pesantren di Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang Banten, berinisial IM, saat ditemui Demokratis, Senin (25/1/2021), mengatakan bahwa pihaknya telah menitipkan uang senilai Rp 10 juta kepada seseorang berinisial BN untuk pembelian alat kesehatan penanganan Covid-19 dan juga biaya partisipasi dan pembuatan LPj atau pembuatan laporan dan pertanggung jawaban terhadap Pemerintah Pusat.
“Karena kami orangnya kurang paham dalam aturannya dan pembuatan LPj serta peruntukannya, maka dari itu kami serahkan uang tersebut terhadap kepada saudara BN karena merasa kami dibantu oleh BN maka kami ada keingatan langsung memberikan uang tesebut kepadanya,” uangkap Kiai IM.
Di tempat terpisah, Demokratis melakukan konfirmasi terhadap salah seorang pengurus Pondok Pesantren lain berinisial JN. Ia juga mengungkapkan hal serupa bahwa pembuatan laporan pertanggung jawaban seluruhnya diserahkan kepada BN yang telah membantu memberitahukan kepada mereka telah terdaftar untuk menerima bantuan BOP tersebut.
“Untuk melakukan dan pembuatan LPj kami juga serahkan kepada saudara BN. Jumlah uang yang kami serahkan terhadap bendahara setelah melakukan pengambilan uang di BNI langsung kami serahkan kepada BN dan jumlah uangnya sekitaran hanya lima juta rupiah saja,” ungkapnya.
Menurut kiai JN, uang senilai Rp 5 juta tersebut diserahkan hanya untuk pembuatan LPj. “Kalau untuk belanja alat kesehatan kami yang membelanjakannya tidak melalui orang lain dan jumlah uang yang lima juta itu hanya untuk pembutan LPj dan partisipasi,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Demokratis pun lanjut melakukan konfirmasi kepada BN yang didampingi beberapa lembaga lainnya. Menurut BN, dirinya hanya membantu para pengurus Pondok Pesantren untuk mendapat BOP tersebut. “Adapun mereka yang mengasih itu hanya ucapan terima kasih terhadap saya karena yang selama ini saya yang membantu untuk mendapatkan batuan BOP tersebut,” jelas BN. (Samsudin)