Tapanuli Selatan, Demokratis
Pilkada serentak 2024 masih akan berlangsung kurang lebih setahun lagi. Namun Partai Golkar sudah menyiapkan kuda-kuda sedini mungkin.
Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto sudah mempersiapkan calon kepala daerah yang akan diusungnya pada Pilkada Serentak 2024 nanti. Total pada tahap pertama yang dipilih dan ditugaskan sebanyak 1.117 bakal calon kepala daerah. Ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto dan Sekjend DPP Golkar, Lodewijk F. Paulus.
Lewat Surat Perintah Nomor 287 yang diterbitkan 20 November 2023, Airlangga mencantumkan nama-nama kandidat kepala daerah yang akan diusung. Untuk Kabupaten Tapanuli Selatan, Airlangga Hartarto menunjuk hanya satu nama yaitu Rasyid Assaf Dongoran untuk mensosialisasikan diri sebagai Bakal Calon Bupati Tapanuli Selatan untuk Pilkada 2024.
Bagi Golkar ditunjukkan Rasyid Assaf Dongoran bukan sesuatu yang mengejutkan. Karena, Wakil Bupati Tapanuli Selatan periode 2021-2024 ini adalah kader Golkar sejak 20 tahun lalu.
“Alhamdulillah, saya ditetapkan sebagai Bakal Calon Bupati yang diusung partai Golkar. Sebenarnya perasaan campur aduk antara gembira dan beban berat. Karena sesungguhnya menjadi pemimpin itu tidaklah ringan konsekuensi dunia dan akhiratnya. Bagi saya menjadi Bupati bukan persoalan jabatan, tapi lebih kepada tanggung jawab mengelola kewenangan, uang negara, dan menjadi pemimpin yang bijaksana terhadap Wakil Bupati dan jajaran birokrasi lainnya,” ujar Rasyid Assaf Dongoran kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).
Rasyid mengatakan kewenangan sebagai Bupati itu harus bisa berdampak positif bagi kemajuan Tapanuli Selatan yang Mantap dalam artian ‘terasa dan terlihat’ oleh rakyat. Serta harus mampu menjadi pemimpin yang memberikan suasana bekerja ‘nyaman dan aman’ kepada jajaran birokrat serta seluruh mitra Pembangunan di Tapanuli Selatan.
“Saya harus mampu membuang ego dan merasa paling berkuasa di Tapanuli Selatan jika saya ditakdirkan Tuhan terpilih pada Pilkada nanti. Sesungguhnya tugas pemimpin adalah memimpin penyelenggaraan pemerintaah yang baik, benar, partisipatif, dan memiliki akuntabilitas kepada Masyarakat, negara dan Tuhan,” tambahnya.
Perjalanan karir Rasyid dimulai dari Kepala Tata Usaha Partai Golkar Tapanuli Tengah tahun 2003-2004. Kemudian menerima beasiswa belajar di Jenjang S-2 Management Sumberdaya alam oleh Kementerian Pendidikan RI, sehingga Rasyid harus cuti berproses di Golkar.
Ia sempat lulus dan bekerja sebagai ASN pada tahun 2007. Selanjutnya berhenti sebagai ASN pada tahun 2014 dan kembali menjadi pengurus DPD Golkar Sumut di masa kepemimpinan Ngogesa Sitepu. Saat itu menjabat sebagai pengurus biro.
Pada tahun 2018, naik ke jabatan Wakil Sekretaris dan Wakil Ketua DPD Provinsi Sumut di masa kepemimpinan Ahmad Doli Kurnia Tanjung.
Pada masa Kepemimpinan Musa Rajeksah, Rasyid masih dipercaya masuk dalam jajaran pimpinan atau Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Sumut hingga kini. Selama menjadi pengurus, Rasyid juga telah mengikuti berbagai kegiatan kepartaian, satu di antaranya adalah Pendidikan Kepemimpinan Muda di Golkar Institute Angkatan I.
Konsistensi Rasyid Assaf Dongoran di Partai Golkar, kemampuan, dan kesabaran sebagai politisi ini, membuatnya dipertimbangkan oleh DPP Golkar sebagai Bakal Calon Bupati yang diusung partai berlambang beringin ini.
Rasyid Assaf Dongoran lahir dari buah perkawinan ayah berasal dari Desa Sihulambu dan Ibu berasal dari Desa Lobutayas dimana kedua desa ini berada di Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Ayahnya adalah pejabat di Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pajak yang pensiun pada tahun 2004. Sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang membesarkan empat anak.
Rasyid Dongoran berhasil meraih gelar Sarjana Sains dari Kampus Universitas Sumatera Utara pada tahun 2001. Kemudian meraih gelar Magister Ilmu Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam di kampus yang sama pada tahun 2010 berkat beasiswa dari Kementerian Pendidikan RI.
Setelah berhenti sebagai ASN dan sebelum menjadi Wakil Bupati, Rasyid menjalankan suaha sebagai konsultan penelitian yang dipakai oleh perusahaan nasional dan perusahaan asing.
Pada tahun 2007, ia menikahi Sri rezeki Arbaningsih, lulusan S3 dan dokter spesialis paru-paru yang saat ini bertugas sebagai ASN pada Rumah Sakit milik Pemprov Sumut. Kini keduanya dikaruniai dua orang putra dan seorang putri.
Rasyid mengaku penunjukkan ini bukan tiba-tiba terjadi. Tetapi melalui proses dan pergolakan pemikiran yang cukup panjang.
“Perintah penugasan saya sebagai bakal calon bupati yang ditetapkan oleh DPP Golkar, diawali oleh adanya permintaan dari tokoh agama dan tokoh adat di Tapanuli Selatan sejak 2022 lalu. Namun saya pada saat itu masih menahan diri untuk tidak membuat gerakan apapun. Sejak 2023 gelombang itu terus menerus meminta saya. Lalu saya berkeliling Tapsel bertemu dengan, masyarakat baik terbuka maupun diam-diam. Kemudian berkonsultasi dengan keluarga besar. Akhirnya saya putuskan untuk mau menyuarakan permintaan masyarakat ini kepada senior-senior partai Golkar, termasuk awal tahun ini saya bicarakan dengan Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah di rumah dinas Wagub pada saat itu, waktu itu baru menyelesaikan ibadah umrah,” ujarnya.
Kemudian, Rasyid juga berkonsultasi dengan para senior pengurus DPP Golkar di Jakarta. Dari hasil konsultasi ini Rasyid akhirnya berkeyakinan penuh untuk maju sebagai calon pemimpin Tapanuli Selatan.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat Kabupaten Tapsel agar proses ini berjalan dengan lancar. Terutama dari keluarga besar Partai Golkar Kabupaten Tapsel dan rekan-rekan dari partai politik lainnya. Insya Allah kita akan melakukan pembangunan yang MANTAP, Terasa dan Terlihat,” pungkas Rasyid. (Uba Nauli Hasibuan)