Jakarta, Demokratis
MS Kaban Pembina Partai Ummat mengatakan Partai Ummat hadir untuk mengkonsolidasi kekuatan rakyat yang selama ini suaranya terpisah dari semua partai yang ada. Sebab, sekarang ini mayoritas sudah tidak cocok lagi dengan partai lama.
“Konsep Partai Ummat akan menjadi Partai Islam dengan ummat sebagai pemilik partai. Banyak tokoh yang akan bergabung karena kesamaan visi dengan Partai Ummat,” kata MS Kaban.
Sementara itu, perpecahan di PPP setelah Muktamar makin menguat. Sejumlah kader PPP menolak Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP.
Beberapa bulan terakhir ini persiapakan menyiapkan partai baru dengan nama PPP Indonesia mulai dirancang dan rencananya akan dipimpin langsung Nizar Dahlan mantan anggota DPR RI.
“Deklarasi akan dilakukan segera. Karena antusias ummat dan kader sangat luar biasa dengan lahirnya PPP Indonesia,” kata Nizar Dahlan di Jakarta saat ditemui sebelum Jumatan, Jumat (18/6/2021).
Ia meninggalkan partai lamanya PPP dengan alasan karena tidak lagi membela ulama sejak partai dipimpin pengusaha eksekutif yang visinya sangat lemah sekali dalam berpartai.
Partai juga dianggap membiarkan oligarkhi bertumbuh sehingga partai hanya dimiliki segelintir orang saja yang dekat dengan Suharso Monoarfa.
“Sampai saat di Muswil yang diangkat jadi Ketua DPW bukan kader PPP tapi pejabat daerah,” tegasnya.
“Terdapat sejumlah nama tenar dan anak ketua umum partai yang ikut bergabung dalam pengurus PPP Indonesia dengan target awal menjadi peserta Pemilu 2024,” kata Nizar Dahlan.
“Dan kita membuka pintu kepada semua kader dan umum untuk bergabung serta membentuk pengurus baru di daerah masing-masing. Islam, ummat dan kita semua akan berjaya di Pemilu 2024,” sambung Buya Nizar lagi. (Erwin Kurai Bogori)